You are currently viewing Business Strategy in Pandemic Era: From Zero to Hero

Business Strategy in Pandemic Era: From Zero to Hero

25 September 2021

Share with Us (SWU) kali ini hadir di jilid yang kedua.  Share with Us (SWU) merupakan program dari Departemen RIPI MITI KM yang berbasiskan diskursus ilmiah (scientific discourses) dan mengakomodir isu-isu aktual di masyarakat dengan menghadirkan para ahli di bidangnya disertai solusi atas isu/fenomena yang sedang terjadi. Kegiatan ini dilaksanakan melalui platform Zoom Conference. Namun, pelaksanaan kegiatan secara daring ini tidak mengurangi semangat para pengurus MITI KM untuk mengikuti dan menyukseskan agenda ini.

Dengan tema yang diangkat “Business Strategy in Pandemic Era: from Zero to Hero”. Kak Yogi Gustaman, S.T merupakan sosok yang sudah berpengalaman dalam dunia bisnis, hingga beliau sendiri menggagas sebuah incubator bisnis untuk para pemuda mengembangkan ide bisnis yang mereka miliki. Pada SWU kali ini, beliau memaparkan bagaimana strategi yang perlu dilakukan di masa pandemi yang menjadi polemik di aspek ekonomi masyarakat. Poin-poin yang dibahas pada diskusi kali ini di antaranya adalah konsep bisnis di era digital, tujuan bisnis yang sebenarnya, tantangan dalam melakukan bisnis, dan juga langkah-langkah untuk memulai bisnis dari awal. 

Bisnis di era digital sekarang mengandalkan media sosial untuk dapat terus bertumbuh, seperti Instagram. Penggunaan Instagram tidak selalu memiliki indikator jumlah follower untuk menentukan kesuksesan bisnis dijalankan. Karena indikator yang sebenarnya adalah jumlah produk yang terjual, meskipun bisa jadi dengan follower akun yang tidak begitu banyak. Berbagai inovasi dapat diterapkan dalam membangun start-up bisnis, salah satunya juga adalah social enterprise yang ana selain bisa mendapatkan profit atau keuntungan, bisnis ini juga dapat berdampak kepada sosial.

Tujuan dari melakukan bisnis pada hakikatnya adalah bisa membantu dan bermanfaat kepada orang lain, bahkan yang lebih mulia itu dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt. Namun, ada beberapa tantangan yang harus dilewati untuk mencapai tujuan tersebut, contohnya saja adalah digital disruption dan millennials disruption. Selain itu, tantangan secara pribadi adalah perlunya konsistensi untuk selalu belajar meningkatkan kemampuan diri dalam melakukan bisnis. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan mencari mentor yang dapat membimbing kegiatan bisnis yang dilakukan.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan seseorang untuk memulai bisnisnya adalah menentukan produk yang akan dipasarkan; menentukan target pasar; membuat metode untuk mempromosikan produk agar dapat dikenal oleh orang-orang sebanyak mungkin; proses penjualan bagaimana cara berinteraksi dengan calon pelanggan; dan melakukan teknik pendataan untuk melakukan broadcasting kepada orang banyak.

Di masa pandemi sekarang, beberapa peluang bisnis yang sedang diminati adalah seperti biang pangan, pembelajaran online, kesehatan, logistik, dan sebainya. Pandemi yang berdampak terhadap aktivitas bisnis ini harus memiliki cara agar dapat terus bertahan, seperti dengan melakukan adaptasi, “melek” online, gunakan teknik outbound marketing (mencari calon pelanggan), dan inbound marketing (mendatang calon pelanggan)

Pemateri berpesan kepada peserta bahwa waktu yang tepat untuk memulai melakukan bisnis adalah sekarang juga. Ide bisnis yang akan dirintis dapat ditentukan dengan menggunakan metode Amati, Tiru, dan Modifikasi. Selain itu, para pembisnis dapat menggunakan value preposition canvas untuk melakukan analisa. Apabila persentase pengusahanya naik, hal ini akan menjadi salah satu kontribusi terhadap kemajuan negara.####

Ridho Ramadhan

This Post Has 2 Comments

  1. EL Imas Laila

    Mantaps nih

  2. Ami

    Can’t next SWU:)

Leave a Reply to EL Imas Laila Cancel reply