You are currently viewing Peningkatan Komunikasi di Era Society 5.0 melalui Public Speaking dan Teknik Lobby

Peningkatan Komunikasi di Era Society 5.0 melalui Public Speaking dan Teknik Lobby

  • Post author:
  • Post category:JnK
  • Post comments:0 Comments

JNK, Juli 2020—Dalam memanfaatkan peluang di masa pandemi, UKM Saintek Unila menyelenggarakan Pelatihan Kehumasan bekerjasama dengan MITI KM. Burhani Farid Hardian selaku Presiden Mahasiswa KM ITENAS Bandung ditunjuk sebagai narasumber dalam membawakan materi seputar kehumasan.

Apa saja keterampilan yang harus dimiliki dalam kehumasan? Bagaimana cara negosiasi dan menjadi komunikator yang baik?

Burhani menyampaikan bawha  negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Proses negosiasi  meliputi: 1) Planning (persiapan); 2) Definition and Ground Rule; 3) Clarification  and Justification; 4) Bargaining and Problem Solving; dan 5) Closure and Implementation.

Persiapan pertama yang harus dilakukan oleh negosiator adalah memahami dimana posisi yang paling mungkin untuk terjadi kesepakatan yang diinginkan. Kedua adalah mengetahui alasan maupun kepentingan dibalik keputusan tersebut. Kemudian, hal krusial lainnya yang perlu dipersiapkan ialah BATNA. BATNA  menjadi bargaining power seseorang dan sebagai alternative terbaik yang bias jika negosiasi gagal dilakukan. Bargaining power merupakan kapasitas yang harus dikuasai untuk mengamankan perjanjian: kekuatan waktu, kekuatan personal, dan kekuatan informasi. Terakhir adalah MESO, yaitu sebuah strategi dalam bernegosiasi untuk memberikan beberapa tawaran pembuka sebagai opsi kepada pihak lawan.

Agar menjadi seorang komunikator yag baik, hal yang perlu dilakukan adalah membangun kesan pertama yang baik, memperhatikan bahasa tubuh serta kontak mata, banyak mendengar, dan mengenali gaya komunikasi.

TANYA JAWAB

  • Cara mengatasi pembicara pada saat bernegosiasi yang sangat lama cenderung kesal dan marah tapi sudah mengikuti mekanisme yang diberikan ?

Jawab : Lebih baik negosiasi dicukupkan atau disudahi karena akan kecil kemungkinan untuk mencapai kesepakatan.

  • Mungkinkah 5 point yang disebutkan bisa mengalir dengan rencana yang sudah diinginkan. Kita belum mengenal personal lawan bicara, apa yang perlu disiapkan?

Jawab : Bisa jikalau 5 point sudah tersusun rapi, asal mempersiapkan minimal posisi, interest dan tradables, prosesnya bisa mengalir sesuai rencana yang diinginkan.

  • Apabila  kita  belum  mengetahui  lawan  bicara  kita  karakternya  seperti  apa, bagaimana cara kita melakukan basa-basi dan bagaimana contohnya?

Jawab : Basa–basi diperlukan tetapi harus disiapkan materi yang bisa dijadikan sebagai bahan basa–basi yang sesuai dengan hal yang dinegosiasikan. Basa-basi disesuaikan dengan lawan bicara kita. Apabila lawan bicara seorang pedagang kita dapat basa-basi dengan menanyakan kepribadian pedagang tersebut atau keseharian saja, misal asalnya dari mana. Apabila lawan bicara kita orang perusahaan atau orang rektorat yang formal, basa-basinya jangan terlalu muluk basa-basi dan basa- basi tersebut harus sesuai dengan yang kita bahas.

  • Bagaimana cara kita menentukan gaya bicara kepada orang asing yang ingin melakukan kerjasama ?

Jawab : Disesuaikan dengan orang asing tersebut apakah orang asing Indonesia atau orang asing luar negeri. Ada teknik tersendiri dalam komunikasinya.

Leave a Reply