Selaraskan Mimpi, Imajinasi, dan Kompetensi Diri
Surabaya (5/4)—MITI KM Binwil Jabalnustra kembali menghelat diskusi rutin tiap hari Minggu. Pemateri dalam kesempatan ini adalah Abdul Alim Amali—mahasiswa tingkat akhir Politeknik Negeri Malang. Mengusung tema Antara Imajinasi dan Kompetensi, diskusi ini diikuti oleh pengurus dan anggota binwil Jabalnustra.
Banyak orang yang punya mimpi tapi tidak ada kompetensi. Akhirnya, mimpinya hanya jadi bayang-bayang. Banyak juga yang kompetensinya ada tapi tidak punya mimpi, padahal ia bisa dan punya kemampuan untuk wujudkan imajinasi itu. Bagaimana sejatinya, kita sebagai seorang muslim berpikir jauh ke depan, punya bayangan ke masa yang akan datang. Orang yang paling pandai adalah orang paling jauh berpikir ke depan. Berpikir sampai nanti negeri akhirat sesuai dengan Firman Allah pada QS Al-Hasyr: 18, “Ingat adanya hari pembalasan atas segala amal dan kita adalah orang-orang yang sepatutnya mempersiapkan diri untuk itu.”
Bercita-cita setinggi mungkin. Cari langkah selanjutnya. Asal caranya benar. Jadikan niat kemudian azzam. Lalu tawakkal. Lakukan perubahan besar yang belum pernah dilakukan orang-orang sebelumnya. Setelah punya imajinasi, bangun kompetensi. Di tengah jalan, biasanya akan menemukan kesenjangan antara imajinasi dan kompetensi. Mengenal diri kita sendiri, tahu untuk apa diciptakan. Setelanya akan tau imajnasi dan kompetensi yang tepat. Untuk itulah kita melakukan, karna untuk itulah kita diciptakan.
Penghujung diskusi ditandai dengan beberapa pertanyaaan yang ditujukan guna mempertajam pembahasan tema berhubung tema yang disampaikan, sangat tidak biasa dan menarik perhatian peserta. Pertanyaan yang muncul beragam, mulai kiat-kiat mengelola semangat dan bagaimana menghubungkan mimpi dan cita-cita yang seringkali berbenturan dengan realita. Juga, bagaimana cara menarik hikmah agar tetap terjaga dalam koridor ketaqwaan pada Allah. Melalui diskusi ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan memantik semangat pengurus serta anggota Binwil Jabalnustra.