INTERNATIONAL, March 2021— MITI KM telah “The 1st Science and Technology Students Conference” (ISTECH) pada tanggal 13-14 Maret 2021. Agenda yang diikuti oleh berbagai rumpun ilmu ini dilaksanakan secara luring (Zoom Meeting) dan luring bertempat di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengusung tema “Indonesian Local Wisdom: Potentials and Challenges”.
Sholah Fariduddin selaku Chairman of Istech Committee menyatakan bahwa tujuan dari ISTECH (The 1st Science and Technology Students Conference) adalah sebagai wadah bagi orang-orang yang ingin mencari pengalaman konferensi tingkat internasional. “Di sini kami menawarkan lingkungan yang mampu menghadirkan pemateri internasional. Dari kita semua dan untuk kita semua.”
Hari pertama ISTECH diawali dengan Opening Ceremony dan Welcome Speech oleh Chairman of MITI-KM Elmo Juanara, S.T. Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh keynote speaker Dr. Warsito Purwo Taruno, M.Eng dengan tema Potentials and challenges the rule of young entrepreneur. Saat ini, ilmu pengetahuan dan inovasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ekonomi negara, sebagai generasi muda kita harus dapat mengembangkan sikap berwirausaha yakni teknopreneur (Manufakur dan jasa modern berbasis high-tech skala UMKM) dan artopreneur (Manufakur dan jasa modern berbasis seni, budaya dan pariwisata)
Selanjutnya, webinar session oleh Prof. Suzuki Yasuyuki dengan tema Management of Innovation an Technology as The Key to Accelerating National Development.Technology is creation of value dimensions. Changing dimensions of performances. Creating new value dimensions, creating market . Creating new value same as creating new issue (paradigm shift).
Lanjut, pemaparan materi oleh Dr. Sastia Prama Putri dengan tema “Maximizing The Potentials and challenges of Indonesian Local Wisdom Though Agriculture”. Penerapan teknologi metabolomik merupakan era baru dalam sains yang dapat mendukung strategi pengembangan pascapanen, pengendalian dan pencegahan penyakit pada produk pertanian serta peningkatan kualitas. Aplikasi metabolomik untuk membuat standar kualitas berbagai komoditi dan produk makanan asli Indonesia.
Hari kedua diawali dengan Webinar session bersama Dr. Fithra Faisal Hastadi dengan tema “Creative Problem Solving Based on Local Wisdom in the Era of Disruption 4.0. Kearifan lokal adalah milik kita, inventarisir kearifan lokal saat ini dapat digunakan sebagai solusi dari suatu masalah. Kemudian dilanjutkan oleh Prof.Ir.Mukhtasor M.Eng., Ph.D dengan tema “Accelereating Indonesia as A Global Maritime Fulcrum”. Beliau mengatakan, Indonesia adalah negara kepulauan yang khas, maka harus mementingkan keunggulan lokal Indonesia. Luas Indonesia hampir setara dengan eropa. Perlu peran generasi muda untuk untuk terus mengembangkan potensi Indonesia.
Selanjutnya, diakhiri dengan agenda awarding moment, pengumuman oral and poster session. Elmo Juanara selaku Chairman of MITI-KM menyatakan harapannya bahwa dengan adanya student conference ini dapat memicu semangat dan keinginan serta potensi dari mahasiswa S1 Indonesia khususnya mitra MITI KM untuk semangat mengikuti konferensi ilmiah agar terbangunnya pola pikir researcher (peneliti), serta pola pikir mahasiswa untuk melakukan inovasi. Harapannya ide mahasiswa selaras dengan visi peningkatan dari kemajuan Indonesia.
“Dengan hadirnya ISTECH, kita bisa mengetahui aktualisasi kita, rencana pembangunan negara kita, bahkan potensi masa depan bangsa-bangsa di seluruh dunia. Istech adalah bukti besar nyata pola berpikir kami untuk masa depan negara. Keberjalanan ISTECH di MITI KM adalah salah satu bukti kontribusi kami untuk mampu mencapai tujuan indonesia maju 2045,” pungkas Sholah. (R)