Pemateri : Hilmy Maulana Rachmawan
Pemateri : Hilmy Maulana Rachmawan
Judul Buku : “THE LITTLE BLACK BOOK OF INNOVATION”
Waktu : 30 Mei 2020Tempat : Grup Whatsapp Pengurus dan Anggota MITI KM 19-21
Inovasi memiliki banyak makna, bisa berarti banyak dan beragam. Namun, dalam buku ini inovasi dimaknai sebagai sesuatu yang berbeda dan berdampak. Dua kata yang menjadi kunci adalah berbeda dan berdampak. Berbeda adalah hal yang tidak sama atupun lain dari yang biasanya, memiliki ciri khusus dan membuatnya menjadi berkarakter. Bukan hanya different, tapi distinct. Berdampak adalah membawa perbedaan tadi, menjadi hal yang bisa dirasakan dan lebih jauh lagi, menjadi manfaat. Walau mungkin manfaatnya tidak bisa dirasakan oleh semua orang.
Sederhananya kita bisa melihat inovasi melalui beberapa hal seperti berikut:
1, Produk
Bisa dalam bentuk produk baru. Mulai dari iPhone, iPod, Macbook, dan sebagainya. Jadi tidak hanya menyertakan HP saja. Contohnya ketika ada yang bertanya HP apa yang kita memiliki, kita akan mengatakan tidak memiliki HP karena yang kita miliki adalah iPhone.
2, Layanan
Bisa kita lihat layanan ini berbasis pada pelayanan dalam peningkatan mutu produk atau peningkatan kualitas layanan pelanggan dan proses pembuatan, yang membedakan hanya dalam orientasi hasilnya.
3, Distribusi/Marketing
Layanan “menjajakan” produk juga menjadi hal yang perlu inovasi. Steve Jobs tahu kalau iPhone itu bukan telor ceplok, yang mungkin bisa dibeli oleh orang yang sama setiap hari. Makanya, harus adacara-cara khusus untuk memasarkan dan menawarkan iPhone melalui pendekatan khusus ke calon pelanggannya.
Poinnya tetap sama, ada perubahan dan ada dampak. Salah satu kata yang dikutip penulis, yakni “Everybody has a plan, until they get punched in the face” inovasi bekerja seperti demikian yang membedakan adalah apa yang kita lakukan setelah kena pukul? Apakah pukulan itu akan menjatuhkan kita atau membuat kita bangkit lagi? Setelah bangkit, apakah kita hanya akan bangkit? Dan tidak melakukan apapun? Atau bangkit, kemudian menghindri serangan berikutnya dan balik melawan? Nah itu semua jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Kemudian, berikut hal yang harus dimiliki oleh seorang inovator:
1, Sudut Pandang yang Luas
Hal ini perlu, agar kita bisa mengetahui apa yang menjadi cocern dari orang-orang diluar kita. Hal ini juga bertujuan untuk mengetahui respon dari pelanggan kita, dan menerapkannya dalam produk kita agar nantinya kita tidak menjalankan hal yang “tidak laku” tetapi bisa “laris manis” karena produk kita disukai oleh pasar bahkan mungkin dibutuhkan, lebih bagus lagi.
2, Kamu adalah Orang yang Salah
Posisikan diri anda pada orang yang salah, maksudnya bukan selalu salah atau selalu mengalah tapi selalu mencari kekurangan dari produk sendiri. Dengan begitu, kita bisa senantiasa memperbaruhi dan diterima masyarakat. Ingat satu hal, bahwa semua hal yang kita hasilkan selalu punya nilai kurang. Seniman punya pedoman bahwa semua karya mereka adalah sampah agar mereka senantiasa memacu diri untuk lebih baik lagi.
3, Mengubah Cara Mencapai Tujuan
Tujuan tidak boleh berubah, tapi cara kita mencapainya bisa bermacam-macam seperti Nokia yang dulu bertekad tidak memproduksi HP berbasis Android. Padahal, taglinemereka adalah connecting people. Ketika semakin banyak competitor yang pakai Android dan lebih banyak “conenection people” dari pada nokia, disitu mereka menjadi tidak relevan lagi. Akhirnya, sekarang muncul juga seri HP Nokia dengan basis OS mandiri dibalut Android.
4, Maju
Tagline Nike yang “just do it” walaupun ada yang bilang itu agak horor patut dicoba juga. Intinya, kita seringkali punya hal yang bagus dan cemerlang, tapi tidak berani dan banyak pikiran hingga akhirnya tidak terlaksana. Padahal ada potensi di masing-masing kita untuk melakukannya. Kalaupun tidak terlaksana tidak masalah yang penting sudah mencoba. Ada ungkapan, penyesalan karena mencoba lalu gagal tidak lebih besar dari penyesalan karena tidak pernah mencoba. Orang gagal mungkin menyesal tapi mereka sudah tenang karena sudah mencoba. Sedangkan, yang tidak pernah mencoba, tingkat menyesalnya akan lebih besar.
5, Melawan diri sendiri
Pernah tidak kita merasa bahwa diri ini tidak bisa melakukan sesuatu? Suara-suara keraguan dan tabir kepalsuan dari dalam diri sendiri itu harus dilawan. Jangan sampai kita tidak maju tidak sukses karena dihalangi oleh diri kita sendiri.
Berikut tujuh dosa yang wajib kita usahakan untuk dihindari saat mencoba melakukan inovasi,
1, Kesombongan
Iblis pun keluar permanen dari surgakarena sifat ini. Jangan sampai kita menjadi pewarisnya. Dalam inovasi akan selalu ada pukulan-pukulan tadi dan kita tidak boleh sombong saat kita berhasil memberikan pukulan balik. Siapa tahu kita kalah atau diserang balik dironde berikutnya.
2, Kemalasan
Sebuah ungkapan dari Rian Mahendra, putra pemilik PO Haryanto Motor Indonesia, menyatakan bahwa orang yang malas tidak bisa membahagiakan siapaun, termasuk dirinya sendiri. Jadi kalau ingin membuat dampak dan perbedaan hindari malas-malasan. We’re not sloth, we’re human.
3, Kemudahan
Kadang orang kalau diberi kemudahan malah ngelunjak. Nah ini di yang menjadi masalah. Ketika belum punya kendaraan ke kampus saya jalan pagi hari dan tiba dikampus setengah jam sebelum masuk. Tetapi ketika ada sepeda, saya asumsikan bisa ngebut, dan datang kekampus mepet-mepet. Untung saja tidak sampai disuruh tutup pintunya dari luar. Intinya jangan sampai kemudahan membuat kita terlena.
4, Distraksi
Distraksi ini bahaya ketika kita menjadi semakin attached dengan dia. Karena distraksi ini akan mengurangi focus kita, sehingga kita tidak bisa benar kalau mengerjakan sesuatu. Ingat rumus multitasking, rumusnya adalah doing good at three things.Doing bad at ten things. Kalau kebanyakan dan membuat tidak focus, maka kurangi. Kalau perlu acak keyboard HP tiap 2 pekan agar gak lama lama scrolling timeline, atau titipin kode medsos ke temen dan kasi sandi yang susah atau menantang untuk dipecahkan.
5, Iri Hati, Dengki
Iri dapat membakar amal-amal kebaikan kita, makanya seseorang innovator juga kalau senantiasa iri hati dan tidak mau kalah dari orang lain, akan merusak diri sendiri. Kalau temen-temen baca tipping point nya Gladwell ada tipping point yang artinya batasan, dimana iri hati ini membentuk motivasi dan kalau lewat batasnya akan jadi keburukan untuk diri sendiri.
6, Emosi
Senantiasa berpikir jernih dan mengedankan obyektivitas adalah kunci untuk memecahkan persoalan-persoalan. Jangan cepat-cepat baper atau marahan dan moodykalau mau berinovasi. Self-bruise seperti itu cukup kita simpan jangan ditunjukkuan.
7, Gak sabar
Seperti keluarga, membangun inovasi gak sehari dua hari. Tetapi sepanjang hidup. Inovasi banyak akan berhenti kalau kita berhenti. Disini, makna berhenti kalau kita berhenti bisa datnag dari usia, atau dari diri kita sendiri. Jadi silahkan ambil keputusan apakah maju terus atau berhenti.
Berikut secara ringkas bagaimana tahapan melakukan inovasi :
Week 1 : Discovering Oppurtunities
Mencari, menemukan, dan membaca peluang. Sebanyak banyaknya.
Week 2 : Blueprinting Ideas
Menuliskan dan membrainstorming ide dari peluang-peluang tersebut.
Week 3 : Assessing dan Testing Ideas
Menguji dan mengevaluasi ide tersebut
Week 4 : Moving Forward
Menemukan letak kesalahannya, dan kemudian merumuskan perbaikannya.