Kita sebagai manusia seringkali menginginkan perubahan-perubahan yang ada pada diri kita. Perubahan tersebut akan terjadi sesuai dengan apa yang kita lakukan untuk mencapai hal tersebut, bahkan mulai dari hal yang paling kecil. Jika kita menjadi lebih baik 1% setiap harinyadalam setahun, maka di penghujung tahun kita akan mendapati diri kita telah 37 kali lebih baik dari sebelumnya. Sebaliknya, jika kita lebih buruk 1% setiap hari dalam setahun, maka kita akan mendapati diri kita mengalami kemunduran bahkan hingga mendekati angka 0 (seperti tidak melakukan apa-apa). Berawal dari perbaikan kecil atau keburukan kecil, namun itu semua akan terakumulasi menjadi sesuatu yang lebih besar.
Setiap perubahan yang hadir dalam prinsip 1% lebih baik setiap harinya akan berperan besar dalam kemajuan besar jangka panjang, akan tetapi hal tersebut juga bisa disebut sebagai pedang dengan dua sisi. Semangat yang hadir dari keyakinan bahwa akan datang satu hari dimana semua akan lebih baik dihadapkan dengan berbagai rasa jenuh, kecewa, dan rasa tidak sabar akan perubahan yang dinantikan. Hal tersebut sudah tentu menjadi alasan kenapa banyak orang yang mengerjakannya ataupun tidak karenapada umumnya manusia menginginkan hal-hal yang bersifat linear. Maka dari itu, sebelum melakukannya baik bagi kitamemahami bagaimana seluk-beluk dari proses perubahan tersebut. Perubahan-perubahan kecil tersebut cenderung tidak memberikan perubahan sampai kita menembus masa-masa kritis. Karena, hal yang paling dahsyat dari bunga majemuk tidak terjadi secara langsung melainkan secara perlahan, maka dari itu kita harus bersabar.
Pada buku ini terdapat 4 kaidah perubahan perilaku, dalam membentuk kebiasaan-kebiasaan kita, yaitu:
- Menjadikannya Terlihat
- Menjadikannya Menarik
- Menjadikannya Mudah
- Menjadikannya Memuaskan
Kaidah Pertama, Menjadikannya Terlihat
Dalam kaidah pertama ini, ada satu cara yangsekiranya dapat teman-teman terapkan dalam merombak kebiasaan, yaitu menumpuk kebiasaan. Resepnya sebagai berikut, “Setelah (kebiasaan sekarang), aku akan (kebiasaan baru)”
Contoh: “Setelah Mandi, aku akan membaca buku sebanyak 2 halaman.”
Menumpuk kebiasaan adalah strategi yang dapat digunakan untuk memasangkan kebiasaan baru dengan kebiasaan yang sudah ada. Hal ini dapat membantu kita untuk lebih fokus dalam membangun kebiasaan. Alih-alih bertekad “Aku ingin baca buku besok”, rumus ini dapat membuat kita lebih terarah untuk membangun kebiasaan kecil kita, dengan mencantumkan waktu yang tetap.
Kebalikan dari kaidah pertama ini adalah menjadikannya tak terlihat, hal ini dapat membantu kita untuk menghentikan kebiasaan buruk.Salah satu cara paling praktis untuk menghilangkan kebiasaan buruk adalah dengan menghindari perjumpaan dengan petunjuk yang menyebabkannya. Sebagai contoh, misal kita memiliki kebiasaan buruk suka belanja di online shop, meskipun kita tahu bahwa kita tidak terlalu membutuhkannya, jadi mungkin di lain kesempatan kita bisa mengurangi kemungkinan pertemuan kita dengan mengurangi scroll timeline atau menghindari kegiatan-kegiatan untuk mencari tahu akan akun-akunnyajika tidak dirasa perlu. Selain itu, penting bagi kita untuk merancang lingkungan.
Sebagai contoh, jika kita memiliki target untuk membaca buku, namun sepertinya godaan terasa cukup banyakdi sekitar, kita dapat merancang bagaimana lingkungan kita dapat mendorong kebiasaan yang ingin kita capai. Dapat dengan mengikuti akun-akun pecinta buku di sosial media, mendengarkanreview buku di youtube. Dengan begitu akan muncul motivasi dan rasa ingin segera menyelesaikan target yang telah kita buat, ketika kita bertemu dengan elemen-elemen yang mendorong kita untuk menciptakan kebiasaan tersebut.
Kaidah Kedua, Menjadikannya Menarik.
Kaidah kedua dalam perubahan perilaku adalah menjadikannya menarik. Makin menarik suatu kesempatan, makin besar peluangnya untuk menjadi kebiasaan. Dalam bagian ini, dijelaskan bahwa kebiasaan adalah lingkaran umpan balik yang digerakkan oleh hormon dopamin. Ketika kadar hormon dopamin meningkat, begitupula motivasi kita untuk beraksi. Ada sebuah istilah di bagian ini yaitu ‘Paket Godaan’. Paket godaan adalah salah satu cara untuk menjadikan kebutuhan kita lebih menarik. Strategi ini adalah memasang aksi yang kita inginkan dengan sebuah aksi yang kita butuhkan.
Contoh menarik dari ‘Paket Godaan’ adalah sebagai berikut:
“A senang menonton Netflix (aksi yang diinginkan). Tapi ia juga tahu ia harus sering berolahraga. A memiliki target untuk berolahraga di sepeda statis (aksi yang dibutuhkan). Dengan keahliannya, ia memodifikasi sepeda statis dan menghubungkannya dengan pesawat televisi yang menjadikannya Netflix hanya dapat ditonton ketika A menjalankan sepeda statisnya dengan kecepatan tertentu”.
Dengan ini, A dapat menjadikan kebiasaan yang ingin ditumbuhkannya menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Kaidah Ketiga, Menjadikannya Mudah.
Dalam hidup, kita cenderung untuk mengikuti hukum upaya yang sekecil-kecilnya. Dalam melakukan pekerjaan, secara alami kita akan condong ke kegiatan yang menuntut kerja paling sedikit. Karena, ketika kita dapat mengurangi hambatan dalam membangun kebiasaan, kebiasaan akan terlihat lebih mudah.Salah satu cara menjadikan kebiasaan itu mudah adalah dengan aturan ‘Dua Menit’.
Contoh:
Membaca sebelum tidur tiap malam, dapat diganti dengan membaca satu halaman sebelum tidur.
Hal ini dapat membuat kita menganggap kebiasaan yang ingin kita bangun lebih mudah dan tanpa beban.
Kaidah Terakhir, Menjadikannya Memuaskan.
Kita lebih mungkin mengulang perilaku ketika pengalaman yang dirasakan itu memuaskan. Kita dapat menggunakan penguatan ulang dengan memberi ganjaran langsung pada diri sendiri ketika menyelesaikan kebiasaan kita. Kita juga dapat menggunakan pemantauan kebiasaan sebagai cara sederhana untuk mengukur apakah kita melakukan kebiasaan, seperti membuat checklist harian tiap harinya. Pemantauan kebiasaan ini dapat menjadi bukti yang jelas tentang apakah selama ini kita mengalami kemajuan atau bahkan kemunduran.
Kebiasaan akan menjadi mudah ketika sesuai dengan kemampuan alami, maka pilihlah kebiasaan yang paling sesuai dengan diri kita masing-masing. Ancaman terbesar dari kesuksesan bukanlah kegagalan, melainkan kebosanan. Maka perlu bagi kita untuk terus mempertahankan kebiasaan baik di setiap harinya, yang dipandang penting dalam perubahan perilaku bukanlah 1% perbaikan tunggal, melainkan ribuan perbaikan 1%. Sekumpulan atomichabits yang saling berumpuk yang pada akhirnya akan menjadi unit dasar dalam sistem keseluruhan yang terpenting. Bagaimanapun, sedikit demi sedikit, ketika kita terus menambahkan selapis perubahan kecil ke atas yang sudah ada, timbangan hidup akan mulai berubah.
Ini adalah proses yang berkelanjutan. Tidak ada garis finish. Tidak ada solusi yang permanen.Rahasia mendapatkan hasil yang berkelanjutan adalah jangan pernah berhenti melakukan perbaikan.Itulah kekuatan dibalik atomic habits. Perubahan-perubahan yang sangat kecil dengan menciptakan hasil-hasil yang menakjubkan.