Manajemen organisasi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan organisasi. Manajemen berarti pemprograman, cara, ataupun perencanaan terhadap sesuatu. Sedangkan organisasi merupakan suatu perkumpulan dengan tujuan tertentu. Sehingga jika digabungkan maka manajemen organisasi adalah suatu perencanaan pada suatu perkumpulan untuk mencapai tujuannya. Secara tidak langsung sebenarnya selama ini kita sudah menjalankan itu semua karena pada hakikatnya sekarang ini teman-teman semua telah menjadi seorang pengurus organisasi di kampus masing-masing.
Menurut KBBI,
manajemen/ma•na•je•men/ /manajemén/ n Man 1 penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; 2 pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi; dan
organisasi/or•ga•ni•sa•si/ n 1 kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu; 2 kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
Manajemen dikatakan penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, pada dasarnya:
1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
3. Manajemen yang baik dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang dimiliki.
4. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi ketidaktercapaian program kerja.
5. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisasi, komunikasi yang kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan saling menghargai
6. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan juga perkembangan agar organisasi yang dikelola lebih baik lagi kedepannya.
Bagaimana agar kita bisa konsisten dan komitmen dalam berorganisasi? Saya mau berbagi pengalaman dan cerita selama berorganisasi. Sejak SMP, saya sudah menjadi pengurus dari organisasi intra sekolah atau biasanya sebut OSIS, lalu lanjut hingga ke perguruan tinggi. Saat masa kuliah, saya menjadi bagian pengurus dari kurang lebih tujuh organisasi. Nah, saya akan sharing dari 2 organisasi yang saya geluti dulu yakni LSIP FKIP UHO (Lingkar Studi Ilmiah Penalaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo) dan MITI KM (Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia Klaster Mahasiswa). Kedua organsasi ini sangat berkaitan dalam hidup saya, karena jika dulunya saya tidak menjadi bagian dari LSIP, maka saya tidak akan bisa menjadi bagian dari MITI KM. Selama di LSIP saya banyak mendapatkan pengalaman
mulai dari menulis karya tulis ilmiah lalu di perlombakan, debat ilmiah, hingga menjadi delegasi ke kampus-kampus nasional.
Dulu ada teman saya yang pernah bertanya seperti ini, “Pernah rezi merasa jenuh dengan aktivitas kuliah dan organisasi yang ditekuni? ”. Jawabannya pernah. Karena secara harfiah setiap manusia diciptakan memiliki titik kejenuhan masing-masing. Dampak dari organisasi tidak akan langsung kita rasakan, tetapi tunggu. Akan begitu terasa di kehidupan yang akan datang. Misalnya, dalam mendapatkan beasiswa ataupun pekerjaan.
- Q: Apa kewajiban kita sebagai bagian dari organisasi kita? Saya awam karena tidak ada pengalaman yang membuat saya berkontribusi lebih, dan malah niat awal masuk organisasi hanya sekedar mencoba-coba ataupun meng-upgrade diri.
A: Biasanya, niat masuk ke organisasi diawali dari keinginan untuk mendapatkan hak baru nanti lanjut ke kewajiban. Namun, untuk mendapatkan hak tersebut kita harus melaksanakan kewajiban dulu. Agar apa? agar organisasi tersebut dapat berjalan. Program kerja yang dibuat tidak akan bisa berjalan tanpa adanya solidaritas dari pengurusnya. Sedangkan dalam program kerja terdapat kegiatan-kegiatan yang bisa mengupgrade diri kita. Misalnya dalam hal kepemimipinan. Jadi, ketika kita berorganisasi kita tidak bisa menuntut apa yang bisa organisasi tersebut berikan ke diri kita. tapi sebaliknya, apa yang bisa kita berikan untuk organisasi tersebut. Percayalah, setiap kebaikan pekerjaan yang kita lakukan akan kembali ke diri kita sendiri.
- Q: Bagaimana memilih organisasi yang tepat dengan adanya keanekaragaman organisasi di lingkungan kita?
A: Jawabannya adalah kembali ke passion masing-masing. Minat menulis, masuk organisasi kepenulisan. Minat public speaking, masuk ke organisasi yang memiliki program itu. Misal, seperti kakak dulu. Kakak minat pada 2 bidang itu secara langsung dan ternyata jawabannya adalah LSIP FKIP UHO dan MITI KM.
- Q: Menjadi lulusan yang berkualitas memang menjadi hal yang sangat penting bagi mahasiswa, sebenarnya hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk menjadi alumni berkualitas, baik itu dalam bidang akademik ataupun non akademik di kampus?
A: Lulusan terbaik itu harus punya hard skill dan soft skill. Untuk dapatkan hard skill kita harus mengikuti perkuliahan dan untuk mendapatkan soft skill kita diharuskan juga untuk berorganisasi. Berarti kedua unsur itu harus kita lakukan bersama. Pertanyaannya adalah, apa tidak mengganggu perkuliahan kita jika kita juga berorganisasi? sedangkan amanah orangtua adalah untuk kita kuliah, bukan berorganisasi. Tetapi pada umumnya, alumni berkualitas muncul dari mereka yang bergelut di keduanya dan organisasi keilmiahan seperti LSIP, PERISAI, RITMA, dan MITI KM adalah organisasi yang saling mendukung keduanya yakni kademik dan non Akademik. Karena secara pribadi kakak rasakan itu, mejadi cumlaude dalam bidang akademik dan alhamdulillah organisasi juga tetap berjalan dan bisa bersilaturahim dengan teman-teman di kampus-kampus nasional berbagai provinsi.
- Q: Saat mengikuti organisasi, contohnya organisasi kepenulisan, misalnya. Kita berharap masuk organisasi ini untuk mengasah bakat kita dalm menulis, tetapi kenyataannya dalam organisasi ini tidak ada pembelajaran terkhusus tentang menulis, kalaupun ada tidak efektif pelaksanaannya. Jika kakak ada di posisi ini apa yang akan dilakukan? Haruskah keluar dari organisasi ini atau bagaimana? Dan apakah bisa disimpulkan organisasi ini belum dimanajemen sebaik mungkin? sebab rencana yang telah ditetapkan tidak tercapai sesuai dengan realita di lapangan.
A: Saat ada harapan besar tapi realitanya tidak seperti itu. Silakan dikoreksi, bukan hanya ke organisasinya tapi juga diri sendiri. Karena seperti yang sudah kakak sampaikan sebelumnya, untuk mendapatkan hak kita harus tunaikan kewajiban dulu. Misal, dalam sebuah organisasi sudah ada proker yang dibuat tapi kenyataannya tidak terlaksana. Siapa pengendali utamanya? jawabannya ada pada para pengurus organisasi tersebut. Jadi kesimpulannya ada pada solidaritas dan komunikasi antara ketua dan para pengurus lainnya.
- Q: Bagaimana alur dalam menyusun pola manajemen dalam sesuatu organisasi?
A: Dalam menyusun pola manajemen kita harus tahu dulu struktur organisasinya. Antara pemimpin dan yang dipimpin dapat melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengendalian. Kuncinya, setiap amanah pada struktur harus dilaksanakan. InsyaAllah manajemen organisasinya akan berjalan dengan baik. Ketua, BPH (Badan Pengurus Harian), dan seluruh anggota organisasi tersebut melaksanakan tupoksinya masing-masing
Sebagai penutup, ada kutipan yang saya ambil dari bapak B.J Habibie “Dimanapun engkau berada selalulah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kau berikan” dan jangan pernah lupa untuk senantiasa memanajemen diri sendiri.