MITI KM Bina Wilayah Sumbagsel mengadakan pembinaan virtual (12/7) dengan mengusung topik “Manajemen Prestasi Organisasi”. Hadir sebagai pemateri Dwini Normayulisa Putri, ST.,M.T yang merupakan KADEP RIPI MITI KM.
Dwini menyampaikan bahwa dalam suatu organisasi, khususnya yang bergerak di bidang ke-ilmuan, prestasi merupakan suatu hal yang menjadi penting untuk dicapai. Hal ini dikarenakan, prestasi merupakan salah satu output yang diharapkan dari sebuah organisasi keilmuan. Karena keberadaan prestasi menjadi salah satu indikator produktivitas bagi sebuah organisasi. “Semakin banyak prestasi sebuah organisasi, maka semakin produktif organisasi tersebut. Semakin produktif suatu organisasi, maka semakin besar peluang organisasi tersebut untuk meraih prestasi”.
Oleh karena itu, bagi organisasi keilmuan, manajemen prestasi menjadi hal yang penting untuk dilakukan, khususnya dalam manajemen prestasi dari setiap individu yang bergabung didalamnya. Tidak hanya itu, pembicara juga mengingatkan bahwa prestasi bukanlah tujuan, melainkan prestasi merupakan salah satu bentuk output yang dapat diperoleh dalam rangka menjalankan tujuan organisasi yang sesungguhnya.
Menurut pembicara, manajemen prestasi organisasi keilmuan dapat dimulai dengan melakukan deteksi terhadap potensi, minat, bakat, dan passion dari anggota organisasi tersebut. Cara yang paling mudah untuk melakukan deteksi ialah dengan melakukan pendataan. Tentunya suatu organisasi keilmuan, memiliki spesifikasi keilmuan yang dapat di breakdown menjadi lebih spesifik lagi. Serta dalam organisasi keilmuan, terdapat bentuk-bentuk karya yang dapat dihasilkan. Oleh karena itu, pendataan dapat dilakukan berdasarkan spesifikasi keilmuan atau berdasarkan bentuk karya. Sebagi contoh, pendataan dapat dilakukan berdasarkan bentuk karya, misalnya essay, karya tulis, PKM, business plan, debat, pembuatan produk, mapres, dll. Juga dapat dilakukan pendataan bidang keilmuan, misalnya sebuah organisasi keilmuan di Fakultas Teknik, memiliki beberapa bidang seperti teknik sipil, elektro, mesin, kimia, dan lain-lain.
Selain memberikan ilmu mengenai bagaimana cara mendeteksi potensi anggota. Ternyata pembicara juga menyampaikan beberapa ilmu yang dapat diterapkan oleh teman-teman mitra dalam rangka untuk menghasilkan banyak output (prestasi). Misalnya, dengan menentukan program-program pembinaan. Pembicara menyampaikan bahwa program pembinaan dalam organisasi keilmuan dapat ditentukan dengan minat anggotanya.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk mempermudah penentuan program yang akan dilakukan, diantaranya: (1) Tentukan target utama yang ingin dicapai baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang (menang dalam PIMNAS, oral presentation dalam konferensi, paper yang dimuat dalam jurnal, mapres); (2) Tentukan target event yang akan diikuti (PIMNAS, konferensi, inkubasi, pilmapres, dan lain-lain); (3) Tentukan fokus bidang yang akan dikembangkan (pangan, energi, ekonomi, dan sebagainya). Setelah poin-poin tersebut ditentukan, maka bentuk program yang dapat dilakukan akan lebih mudah untuk dirancang. Usahakan untuk membuat program pembinaan dengan target yang jelas dan spesifik, sehingga breakdown kegiatan dalam program pembinaan juga lebih jelas dan terarah.
“Prestasi bukanlah tujuan, melainkan prestasi merupakan salah satu bentuk output yang dapat diperoleh dalam rangka menjalankan tujuan organisasi yang sesungguhnya. Semakin banyak prestasi suatu organisasi, maka semakin produktif suatu organisasi, maka semakin besar peluang organisasi tersebut untuk meraih prestasi”, ungkapnya.