Kamis, 11 Juni 2020, Pukul 19.30 WIB – Selesai
Tema: Proses Pembuatan Proposal Study dan Rencana Study untuk Apply Beasiswa S2
Narasumber: Elmo Juanara, S.T.
Notulensi :
Tema pada diskusi kali ini sangat spesifik yaitu membahas tentang Proses Pembuatan Proposal Study dan Rencana Study untuk Apply Beasiswa S2. Proposal ini banyak ditemui ketika kita apply ke kampus2 di luar negeri mungkin kalau di DN (dalam negeri), tidak banyak yg mensyaratkan untuk adanya proposal riset untuk masuk S2. Tidak semua kampus di LN (Luar Negeri) mensyaratkan proposal riset untuk S2 rata-rata, hanya kampus di negara-negara yang berbasis research seperti Jepang, Korea, Taiwan. S2 itu biasa diibaratkan sebagai careet transit sehingga itu yg menjadi alasan kenapa di beberapa negara, tidak memerlukan research plan untuk apply S2. S2 juga bisa terbagi 2 yaitu Based on research dan Based on Course. Kalau di Eropa, Australia, rata-rata menggunakan metode based on course sehingga kuliah seperti biasa tanpa perlu research proposal melainkan hanya motlet atau motivation letter sebagai pengganti research, sedangkan di negara Jepang hampir semua menggunakan metode ini, maka wajib ada research plan atau proposal di awal.
Langkah Awal Memulai Riset Plan
Ketika kita ingin ambil S2 khusunya di Jepang biasanya kita mencari sensei (professor). Professor itu ialah orang yang nanti akan membimbing kita sampai lulus Termasuk membimbing riset kita. Tanpa sensei, kita tidak bisa kuliah di Jepang karena setiap student (S2 ke atas), wajib bernaung disebuah lab dimana lab tersebut di naungi oleh sensei sehingga langkah pertama yaitu mencari sensei.
Pembuatan Riset Proposal
Sebelum membuat Riset Proposal kita benar-benar harus tahu apa yang akan di kerjakan. Mengapa demikian? karena setiap lab itu mempunyai karakteristik dan disiplin ilmu yang berbeda-beda. Tidak ada format khusus dalam pembuatan proposal mengingat ini baru rencana, namun ada konten baku yaitu konten yang harus ada di proposal tersebut. Apa aja sih konten baku tersebut?.
Berikut ini konten baku yang harus ada dalam proposal :
1. Judul riset kita
2. Bio singkat kita (nama, afiliasi, alamat, email)
3. Background riset kita
4. Research objective
5. Metode yang ingin kita gunakan
6. Expected output/outcom
biasanya juga ditambahkan dengan research plan yaitu planning kita dalam 2 tahun (master), dalam menyelesaikan riset tersebut misal (riset plan selama 2 tahun) dan yang tidak kalah penting yaitu, diakhir harus ada References (Daftar Pustaka).
Atau secara ringkasnya Dalam proposal studi mencakup 3 Hal yaitu :
1. Research framework -> latarbelakang, objective, metode, output
2. Timeline riset
3. Reference
Apa yang perlu perhatikan dalam proses pembuatannya?
Pastikan tema yang kita buat selaras dengan research interest nya sensei yang kita tuju. Berikut ini contoh disalah satu kampus di pref Kochi. User interfacenya berbeda-beda di setiap kampus, ini di kampus Kochi dan ini cukup informatif.
Jadi ada list nama profesornya, bidang risetnya (research field), projek yg dkerjakan lab tersebut, dan requirementnya jadi kita tinggal pilih sesuai minat, karena kita ingin belajar bukan mengajar maka yang lebih prioritas adalah minat dulu.
Setiap department (jurusan) ada masing-masing sensei dengan research field yang berbeda-beda. Kemudian proposal yang kita ajukan dikirim ke sensei yg cocok dengan kita, setelah itu nanti korespondensi dgn beliau via email.
Isi proposal tersebut, khususnya yg Research Framework mesti disesuaikan dengan Research Interest/Field calon sensei kita. jika tidak sesuai minat kita dengan minat beliau, maka beliau tidak akan menerima sehingga penulisan konten proposalnya, harus di sesuaikan dan di angkat dari publikasi senseinya.
Berikut ini contoh research interest senseinya. lalu kita mencocokan dengan minat kita. Apakah sudah sesuai atau belum.
kemudian, ini overview research senseinya. Kita cocok dan ada minat atau tidak dengan tema tersebut.
kemudian ini paper yg sudah di publish oleh sensei. Sebaiknya kita coba membaca paper tersebut. Kemudian kita bisa kutip sedikit demi sedikit untuk dimasukkan ke dalam proposal kita (termasuk ke reference).
Intinya kita harus sabar dan telaten mencari sensei, kepo in sensei, sampai menghubungi nya, sampai mengirim proposalnya, sampai revisi-revisi dengan beliau, sampai beliau setuju. Lalu kita tes masuk unvi nya sampai kita lolos kemudian kita mencari beasiswa. Lalu kita mengurus visa hingga akhirnya sampailah di Jepang.
Jadi membuat proposal itu merupakan rangkaian dari proses studi di Jepang. Tapi proses ini memiliki porsi yang besar, karena berkaitan dengan riset yang akan kita lakukan selama 2 tahun kedepan, oleh karena itu harus di persiapkan dengan matang.
Sesi Pertanyaan:
1. Bagaimana cara untuk mendapatkan LoA dari universitas yang dituju? Kalau misalnya kita tidak dapat LoA nya, what we have to do kak? dan Mengenai sensei (prof) yang kaka singgung sebelumnya, hal yang harus kita lakukan pertama kali kak? Maksudnya untuk mendapatkan relasi ke prof disana, sedangkan kita di indonesia. (Yola Wulandari_Bengkulu)
Jawaban :
kalau Asia, khususnya Jepang. LOA ada setelah sensei approved kita sebagai student beliau. Cara pertama kali yaitu googling/searching, dengan keyword yg kita inginkan. Setelah itu, ketemu homepage senseinya, setelah itu dibaca2, setelah itu cari emailnya, dan hubungi deh.
Begini contoh nya:
1. googling/searching
2. Cari kampus yang sesuai.
3. Terus klik member, nanti akan sampai di halaman ini. Lalu klik salah satu profnya.
4. Nanti akan ada database/homepage pribadi senseinya. nah disitu ada emailnya, nanti bisa dihubungi deh
2. Apakah semua kampus diluar Negeri itu mensyaratkan mutlak harus Nilai IPK sekian” begitu, atau tidak menutup kemungkinan IPK minimal juga bisa daftar ? Terkait motlet, Minta tipsnya kak Cara membuat motlet Yang baik Dan benar. Minta tips Dan trick juga kak Cara belajar bahasa inggris Yang baik Dan tersrtruktur agar bisa terus istiqomah ditengah berbagai banyak aktifitas itu Kira Kira baiknya dimulai Dari mana kak ya ? Mungkin Ada rekomendasi Dari Kaka untuk kampus Yang expert untuk jurusan Teknik Sipil, Teknik Lingkungan itu dimana ya kak? (Ahmad Shobirin_Unmus Merauke)
Jawaban :
Setau saya sejauh ini untuk di Jepang tidak ada mensyaratkan IPK mutlak. Namun biasanya mereka minta tarnskip nilai dan berapa rata-rata mereka sendiri yang menghitung. Terkait Motlet tipsnya yang penting motivasi kita untuk memilih kampus itu dan jurusan itu dan kedepannya mau jadi apa setelah lulus jadi ada future planningnya. Tips and trik belajar bahasa inggris sebenarnya di Jepang juga tidak terlalu bahasa inggrisnya, jadi kalau mau ke Asia tidak harus telalu bagus bahasa inggrisnya yang penting toeflnya. Jadi tipsnya mungkin mengikuti les dengan serius, untuk speech mungkin biasakan membaca berita-berita bahasa inggris atau koran-koran bahasa inggris. Hampir kampus-kampus di Jepang itu bagus semua, teknik lingkungan Kyushu university, Tsukuba university. 10 kampus terbaik di jepang itu bagus semua untuk teknik lingkungan. Apalagi isu lingkungan saat ini jadi isu yang strategis hampir di seluruh dunia di bahas.
3. kalau kita mau mencari sensei yg selaras dengan kita itu gimana? Oh ya juga kak sensei itu nantinya akan berperan penting sekali untuk kita. Apakah semua sensei itu terlahir amat baik? Tips dan trik ala kak elmo dalam mencari sensei gimana kak?. Apakah negara lain juga mengharuskan kita untuk mencari guru atau hal yg sejenis dengan sensei kak ? Atau di jepang saja kak yg seperti itu? (Anggita Sri Wahyuni_Bengkulu)
Jawaban :
cara cari yg selaras tadi, dengan googling, sesuai jurusan kita, terus baca2 deh. Kalau paper beliau, research interest/field beliau sesuai dengan minat kita, itu sudah selaras lah. Tidak semua sensei baik, ada yang kejam juga akhirnya banyak mahasiswa itu yg kena di kesehatan mental nya.