DISKUSI ONLINE: Softskill and Hardskill, Untuk Masa Depan!
Bersama : Elmo Juanara
Sabtu, 09 May 2020
PEMBUKAAN
Bismillaah, Assalamualaikum wr wb. ba’da tahmid dan sholawat. Alhamdulillah hari ini kita sudah memasuki 16 Ramadhan, semoga kita menjadi orang-orang yang bisa mensyukuri bulan ini dengan berikhtiyar menunaikan ibadah-ibadah di bulan mulia ini, tema hari ini terkait Softskill dan Hardskill, bagi saya ini cukup menarik, karena kedua hal ini yg nantinya akan menjadi salah satu bekal kita untuk menapaki tahap-tahap selanjutnya
ISI MATERI
Softskill dan hardskill tidak bisa selesai dengan mengetahui definisi keduanya, tetapi perlu upaya pencarian hingga memantapan, sehingga ia bisa menjadi bekal kita ke depan, saya bukan orang yg paling menguasai kedua hal yg kita bahas ini, tetapi disini saya mungkin sharing saja dari pengalaman saya terkait dua kata kunci ini dan mungkin pendapat saya terkait implementasi dua kata kunci ini untuk generasi muda dan yang terpenting, dari kedua hal ini, tidak semata mata menjadi bekal untuk keuntungan diri/pribadi kita saja melainkan, harapannya, bisa juga bermanfaat untuk masyarakat luas. Bukankah sebaik-baik orang yang bermanfaat untuk orang lain?
- Softskill Dan Hardskill Ini Dari Sudut Pandang Usaha
Dalam kasus ini, saya akan menyampaikan pencarian softskill dan hardskill ini dari sudut pandang ikhtiyar, bukan bakat, saya akan mulai dari sebuah hadist “Tidak ada usaha seseorang yang lebih utama dibanding usaha mencari ilmu. Din-nya tidak akan tegak sampai akalnya tegak.” (HR Thabrani), mencari ilmu mungkin bisa kita kategorikan dengan hal yang akan berdampak pada skill kita. Softskill maupun hardskill, artinya kemauan keras kita untuk mencari ilmu adalah syarat mutlak untuk mendiscover skill kita (skill or hard), mari kita melihat dari sudut pandang yang lebih tinggi, yaitu global.
- Apa itu SDGs?
Sudah pada tahu ya tentang SDGs agenda bersama yg di inisiasi pada tahun 2015 ini menjadi awalan bagi para negara-negara di dunia untuk menentukan based knowledgenya dari agenda besar ini juga akhirnya banyak muncul cabang-cabang ilmu baru sampai sekarang SDGs sudah berjalan 5 tahun disini ada 17 tujuan yang hendak dicapai dunia pada tahun 2030 artinya long term planning 15 tahun ke depan dan sekarang sudah berjalan 5 tahun, kalau telaah lebih dalam lagi maka kata sustainable ini juga menjadi kata yang powerfull banyak sekarang jurusan-jurusan di luar negeri mulai memakai kata sustainable sustainable = keberlanjutan, keberlangsungan sebuah sifat yang terus menerus/kontinyu kenapa harus sustainable? karena kita berbicara tentang bumi tentang planet yang kita huni sekarang dengan berjuta-juta problem yang ada di dalamnya makannya muncul 17 tujuan itu bukan disusun secara tiba-tiba tetapi di capture dari masing-masing kondisi yg ada di planet.
Satu tujuan itu bisa lama proses pencapaiannya contoh tujuan no 1. no poverty ini artinya tidak ada kemiskinan pengentasan kemiskinan di muka bumi itu target yang tidak main-maincoba kalau kita lihat sekarang di negara kita aja apakah mendekati target itu apa tidak tuh kan PR nya masih banyak karena berbicara tentang pengentasan kemiskinan, berbiara tentang banyak kepala yang harus di adonahi mari lihat grafik ini 3 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia ada China, India, dan Amerika kabarnya, beberapa tahun lagi, India akan menyusul dan mungkin dalam beberapa waktu penduduk dunia akan berjumlah 10 miliaran dan poin 1 SDGs menyasar itu agar tidak ada kemiskiann target yang besar bukan ?? belum membahas terkait target ke 4 quality education pendidikan yang merata ini juga jadi PR bahkan di negara kita ini menjadi hal prioritas yang harus segera di tangani dengan misi pemerintah sekarang yaitu SDM unggul, maka kualitas pendidikan menjadi hal yang sangat perlu di perhatikan apalagi jika kita bicara tentang climate action (poin 13) itu juga menarik pemanasan global dan suhu bumi yang semakin panas ini menjadi concern ilmuwan-ilmuwan dunia di Jepang kemarin saat winter biasanya salju turun di beberapa daerah tetapi beberapa waktu tidak turun dan pada saat mau musim semi, salju malah turun di daerah itu sesaat kalau bagi dunia pertanian, ini hal yang mungkin kurang menguntungkan karena akan membingungkan hasil panen dampaknya ke ekonomi bisa jadi juga dampaknya ke public policy bisa juga jadi dampaknya ke supply makanan
Contoh goals ke 7, affordable and clean energy siapa yg kemudian tidak bergantung kepada energi saat ini apalagi generasi milenial yang hidupnya sebagian besar bersandar pada gadget, koneksi, dan wifi energi ini menjadi hal yg penting dalam kehidupan harian kita kan ternyata energi juga mempunyai dampak lingkungan oleh karena itu namanya tadi clean energy energi yang bersih kalau kita belajar environmental engineering, maka sesungguhnya dengan science dan chemistry, kehidupan kita akan jadi lebih baik dan nyaman ada AC, ada mesin cuci, kulkas dsb. Tetapi disatu sisi, kalau ini tidak dikelola dengan baik maka mempunyai side effect yang buruk juga, kantor-kantor di perusahaan Jepang itu, pada saat jam istirahat (60 menit) mulai dari jam 12-13 lampu dimatikan, agar apa? hemat energi saya juga kaget sampai hal kecil itu jg d perhatikan mungkin bagi kita ga terlalu ngaruh matikan lampu 60 menit aja tetapi kalau di kalikan kantor2 yang ada d seluruh Jepang, maka daya ungkit (leverage) nya besar
Contoh lain tentang energi atau bahas bahan bakar yaitu bensin. Jepang ini leading sekali dengan industri otomotifnya, siapa yang tidak kenal Toyota, Mitsubishi, Honda dsb, pengaruhnya sudah global tetapi dengan munculnya China dengan konsep Electic Vehicle, maka ini membuat Jepang ketar ketir karena jika orang prefer ke mobil listrik yg lebih efisien dan ramah lingkungan market share mereka bisa terancam akhirnya setahap demi setahap Jepang mulai mencicil dengan produk2 hybridnya (bensin dan listrik), dsb kira-kira begitu. Nah, disaat seperti ini belakangan kita dengar lagi kan yang namanya Revolusi Industri 4.0 sudah pada tahun kan teman-teman? ini isu santer bgt beberapa tahun lalu gebrakkannya luar biasa hampir dapat mendistrupsi lini2 strategis lalu kita harus gimana? skill dan hardskill apa yang kita punya? sebelumnya, mari kita tengok dulu saya tidak perlu jelasan RE 4.0 ya, sudah sangat familiar pastinya setelah RE 4.0 booming, setahun yang lalu Jepang meluncurkan konsep Society 5.0 ini konsep masyarakat yang terbentuk akibat akumulasi dari RE 4.0.
Gambaran negara maju bisa kita ambil contoh negara jepang bagaimana sistem negara mereka ada banyak video teman-teman bisa melihatnya di youtobe dan media sosial linnya, apakah mungkin bisa terealisasi, mungkin saja apakah mungkin bisa di Indonesia,? mungkin saja! karena beberapa waktu terakhir ini, perubahan itu berlangsung cepat dengna bantuan teknologi, maka perubahan yang biasanya lambat maka bisa terakselerasi menjadi lebih cepat contoh startup-startup sekarang benar2 mendistrupsi kan itu technology effect atau saya pernah dengar istilah butterfly effect-efek sayap kupu-kupu lengkapnya silahkan search sendiri ya! itu kalau kita lihat secara global kalau dilihat secara lokal tentu tidak bisa seperti itu.
- Jumlah Penduduk Indonesia
Jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 260 jutaan ini terbesar di berbagai pulau di Nusantara tidak mudah untuk menyamaratakannya, belum lagi faktor kultur budaya, local wisdom, tradisi nenek moyang, bahasa, dsb. Beragam, sangat-sangat beragam jadi mungkin infiltrasi teknologinya bertahap di Indonesia mungkin hanya di jawa saja atau d pulau-pulau besar Allahualam. Nah, berbicara kondisi eksisting nasional, Indonesia, maka menurut saya ya, hal-hal yang penting itu selain teknologi, adalah ekonomi dan kebijakan publik mau tidak mau suka tidak suka masalah negara berkembang selalu dihadapkan dengan masalah ekonomi, dan kondisi ini di support dengan disiplin ilmu kebijakan publik, kira-kira begitu, itu pengantarnya ya. Sekarang kita sedikit singgung tentang skill
- Skill atau Kemampuan
Skill/kemampuan yang diperlukan baik soft maupun hard saya sampaikan opini ini dalam sudut pandangan kebutuhan global dan pondasi dasar akhlak ya, pernah dengar tentang istilah Think Global, Act Local ? itu jargon sapu jagat menurut saya ketika seseorang sudah memiliki mindset demikian, maka ia akan menjalankan pengasahan skill nya dengan orientasi global walau ia hidup di daerah yang paling lokal sekalipun di Indonesia apa yang dimaksud dengan mindset global? selain technology oriented, juga collaborative oriented oritentasi untuk melakukan kolaborasi.
Dampak
kolektif ini besar.Mengutip Review dari Stanford Social Innovation Review, disampaikan
bahwa memecahkan masalah sosial tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan
individual saja dalam beberapa tahun terakhir, masalah sosial menjadi semakin
rumit dan banyak masalah yang sulit dipecahkan oleh satu organisasi sehingga
masalah harus diselesaikan secara kolaborasi. Pernah dengar dengan istilah
Triple Helix?
Ini
konsep kerja kolektif dari 3 elemen, yaitu industri, univ, dan government. Belakangan
ini juga dimunculkan konsep baru yaitu N Helix. N mengacu kepada jumlah elemen
yg berperan bisa melibatkan citizen (masyarakat), nah begitu kembali lagi ke
skill skill apa yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin
cepat maka mungkin jawbaannya sederhana, skill (hardskill) yang berkaitan
dengan High Order Thinking yaitu
kemampuan Creating, Evaluating, dan Analyzing ini skill yg tidak mungkin
tidak mudah terdistrupsi oleh teknologi
- Critical Thinking Itu Sangat Diperlukan
Apa itu critical thinking? mungkin sederhananya gini kalau misal di tanya, “apa itu laut?” kalau jawabannya hanya “laut itu isinya air, ada ikan, ombak,dsb”, mungkin perlu dilatih lg kritisannya elaborasi, kalau jawabannya misal, “laut ya,, ya gitu deh”. Nah, kalau sudah ya gitu berarti itu perlu di asah lg critical thinkingnya. Critical thinking membantu kita untuk lebih mengeskplorasi suatu hal, sehingga kita bisa lebih mengeksplor dengan demikian, maka akan banyak hal baru yang dapat di discover dari kata laut terakhir dalam dunia industri, penting yang namanya menemukan akar masalah salah satu prinsip Toyota dalam kesuksesannya yaitu menerapkan prinsip naze naze (why why). Jadi, disana di encourage untuk selalu bertanya why why why??? kenapa kenapa kenapa. Naze (why), naze naze naze menjadi sebuah metode pendekatan baru dalam rangka menganalisis akar masalah suatu problem itu dulu ya sementara bisa diskusi aja