You are currently viewing Edu-Games Jaman Now : Board Games vs Apps Games

Edu-Games Jaman Now : Board Games vs Apps Games

Halo, selamat malam teman2 semuanya. Saya Annisa dari Ecofun Indonesia.  Semoga hari ini kita bisa sharing bersama—yang membawa manfaat buat kita semua. Saat ini saya sedang mengembangkan social business saya yang bergerak di bidang edukasi dan lingkungan, bernama Ecofun Indonesia. Saya seorang Game Designer sekaligus pemerhati lingkungan. Selain mengembangkan usaha, saya seorang traveler dan penulis. Bukunya sudah disampaikan oleh moderator, judulnya Student Traveler. Buku tersebut bertujuan untuk memotivasi teman-teman pelajar agar dapat memanfaatkan status pelajar untuk bisa traveling gratis melalui berbagai program. Mungkin itu saja perkenalannya, ya. Oiya game yang saya rancang namanya Ecofunopoly. Bisa dilihat di website www.ecofun.id atau di video berikut:

MATERI

Awal mula saya menciptakan Ecofunopoly Board Game yaitu, saat saya kuliah semester 4, waktu itu saya kuliah di jurusan Arsitektur Lanskap. Akar ilmu jurusan saya itu ekologi, disitu saya berkenalan dengan ilmu ekologi pertama kalinya, dosen saya banyak memberi ilustrasi tentang hubungan manusia dengan alam, dan memberi contoh kalau di Indonesia kondisinya masih cukup menyedihkan. Ambil contoh gampang: soal buang sampah sembarangan. Saat itu saya msh tidak peduli dengan masalah lingkungan, tapi dari ilustrasi dosen saya, saya (dan mungkin teman sekelas saat itu) jadi malu sendiri. Akhirnya, disitulah titik balik saya menyadari kalau masalah lingkungan ini masalah manusia dan saya termasuk kontributor perusak lingkungan sambil kuliah. Saya sempat aktif menjadi relawan di sekolah, mengajar, dan bermain dengan anak-anak, saya perhatikan kegiatannya itu itu saja dan tidak ada proses belajar/bermain yang bisa meningkatkan kesadaran lingkungan anak-anak.  Saya sendiri orangnya gampang bosan dan suka ide-ide baru, saya terpikir utk membuat sebuah media belajar yang seru tapi anak-anak bisa belajar sesuatu—syukur-syukur  bisa mengubahn perilaku anak.

Awalnya ide saya itu membuat game komputer seperti teh SIMS, tp misinya untuk proteksi lingkungan. Berhubung saya tidak bisa coding, saya urungkan niat. Suatu ketika saat sedang conference di Malaysia, saya tiba-tiba tercetus ide membuat board game seperti Monopoli, tapi kontennya tentang masalah lingkungan.

Saya sendiri suka bermain game, baik digital/non-digital sejak kecil. Saya pikir kenapa gak gabungin hobi sama ilmu lingkungan sekaligus? Saya mulai orat-oret, jadilah Ecofunopoly, pertama kali diciptakan tahun 2009.

Game tersebut terus dikembangkan dan sudah punya beberapa tema dan bahasa. Ada bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, Tagalog, dan Burma. Tahun ini, rencana mau dibuat bahasa Itali. Namun, rekan saya di Itali sedang darurat Corona, jadi kolaborasi kita masih tunda. Intinya, game ini dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan belajar lingkungan. Ada banyak media yang bisa kita pilih: Video, Buku, dan lain-lain. Menurut saya, game memiliki engagement rate yang lebih tinggi dibanding media lain apalagi bila berbicara soal Climate Change yang rumit, perlu proses belajar yang tidak satu arah dan membuka diskusi. Opsi Board Game menjadi pilihan yang tepat. Ada board game dan apps games. Kalau perbedaan, kita bisa lihat dengan jelas, ya, app game menggunakan ponsel pintar dan board game sendiri berbentuk game fisik. Namun, sekarang ada beberapa board game yang di-app-kan juga.

Saya sendiri tidak ada kecenderungan untuk mengatakan board game itu lebih baik dari app, jika memilih media mana yang tepat, bisa dicari tujuan dari permainan itu sendiri dan game designer bisa menentukan apakah sebaiknya dibuat dalam bentuk board game atau app-game. Kami sendiri memang berkecimpung di board game sampai saat ini, dan sempat berpikir untuk membuat versi App, namun masih belum direalisasikan. Menurut saya, board game sendiri memiliki nilai sosial yang lebih kuat, karena memberi ruang interaksi antar pemain. Saya lihat saat ini sudah cukup langka, waktu saya sempat sekolah di Eropa, saya terinspirasi melihat keluarga-keluarga yang bermain board game bersama dan main itu benar-benar semuanya main, ayah ibu, kakak adik. Bukan anak-anak aja board game itu disejajarkan seperti buku buat mereka, dan rasa excited ketika main pun sama 🙂

Saya sendiri banyak hapal nama-nama dari main game ketimbang belajar di sekolah, hehe. Saya tau semua nama sayur dr main Harvest Moon, ada yang tahu gak ya game ini. Apakah anak muda indonesia bisa menciptakan kembali suasana board games dan apps games yang akhirnya mengingatkan sebuah arti kedekatan, lalu berarti games yang dirancang oleh mba annisa ini bukan hanya khusus anak anak ya tapi keseluruhan? Board game pertama diciptakan itu namanya Senet, sekitar 3000 SM game itu bukan produk manusia modern, tp berkembang dari jaman dahulu kala. Game Ecofunopoly sendiri sudah bukan lagi permainan untukk anak-anak, tapi lebih sebagai Family Games. Sering juga dimainkan saat training atau team building perusahaan untuk mengukur apa karyawan sudah menerapkan gaya hidup ramah lingkungan atau belum.

SESI TANYA JAWAB

  1. Pertanyaan Muhammad Fauzan  :

Saya orang yang juga suka bermain game sama seperti mbak, salah satu tipe board game yang banyak diminati dan sangat banyak komunitasnya adalah Card Game (Yugioh, pokemon, magic the gathering, Uno, dll). Pertanyaan saya apakah mbak ada minta untuk mengembangkan ide Eco-Game nya ke ranah Card Game ? Karena menurut saya, kita butuh local product board game, karena industri kreatif di indonesia saat ini sedang pesat pesatnya berkembang, saya juga punya beberapa ide, jika mbak tertarik. Kedua apakah mbak tertarik untuk mengembangkan Board eco-game ke ranah apps game baik android atau PC? Saya kebetulah sedang belajar membuat game lewat Game  Engine Unity, dan mungkin bisa dikembangkan.

Jawaban:

Untuk Card game sebenernya kita sudah punya, tapi belum dikomersilkan, sedangkan Apps kita juga dalam proses pivot, tapi rencananya tidak dalam waktu dekat. Kebetulan saya mau PhD tahun ini, rencananya akan mengusulkan pemanfaatan board games dan app game untuk menaikkan environmental awareness. Untuk Mas Fauzan, bicara soal local brand, ada banyak board game board game Indonesia yang menarik dan dikenalkan sebagai produk Indonesia, bisa dilihat di boardgame.id. Boardgame.id ini salah satu media board game Indonesia. Iya, ada salah satu local branding yang paling saya tahu itu, Keris Tanding—konsepnya unik, memperkenalkan budaya budaya Indonesia, terutama senjata senjata tradisional Indonesia, terutama seputar silat. saya sendiri belajar banyak dari board game designer senior, bisa dipelajari gamesnya di web tersebut.

  • Pertanyaan Umi Khuswatun

Dalam membuat ecofun, bagaimana cara teteh membuat indikator bahwa game yang teteh buat ini bener bener valid untuk menanamkan value yg teteh inginkan?

Jawaban:

Melalui observasi dan wawancara customer. saya sendiri sudah ratusan sesi main Ecofunopoly, disitu saya bikin pengamatan. setelah main, pemain biasanya berbagi cerita atas apa yg ia rasakan dr kacamata bisnis, bila ada kolaborasi setelah nya, artinya produk Ecofunopoly relevan dan valid. customer kami sebagian besar orang tua dan mahasiswa yang akan KKN atau turun lapang, biasanya beberapa bulan setelah mereka melakukan pembelian, kita interview sederhana, seperti apa saja yang pemain lakukan pasca bermain, bila orang tua bagaimana tingkah laku anak2. dan lucunya pernah ada satu ibu cerita, anaknya berumur 9 tahun, setelah main Ecofunopoly, si anak menegur ibunya yang lupa mematikan lampu, “mama, matiin lampunya, nanti kena karbon..” 🙂 Kita punya Ecofunopoly seri Emisi Karbon, misinya belajar mengurangi karbon anak-anak bisa mengenal emisi dan perilaku dengan bahasa yang mudah.

CLOSING STATEMENT

Yuk main board game, cobain Ecofunopoly deh, cocok buat dimainin saat #dirumah aja, kebetulan kita sedang ada promo, bisa di cek di IG @ecofunopoly.  Poduk kita dibuat dari daur ulang sampah, dibuat oleh ibu-ibu kelompok marjinal di Ciawi, Bogor.  Infonya tersebar luas di sosial media, kalau ada pertanyaan terkait produk kami bisa hubungi admin 087873317079 ya, terima kasih.

Ini ya temen temen : https://instagram.com/ecofunopoly?igshid=13s47vafjoun9

“Manusia itu suka bermain, maka buatlah sesuatu

 yang membawa nilai manfaat pada permainan tersebut untuk lingkungan sekitar.

Salah satunya, seperti Mba Annisa ini.”

-Tim RIPI-

TENTANG PEMATERI

Pemateri bernama Annisa Hasanah. Seorang wirausahawan sosial, pengembang game, pendiri dan penemu Ecofunopoly Board Game, pembicara publik, dan penulis buku Student Traveler. Telah bekerja di sektor lingkungan sejak 2009 melalui usaha sosial dan kesukarelaan komunitasnya. Misinya adalah untuk membina generasi masa depan dengan perilaku hijau yang lebih kuat. Melalui pekerjaannya, dia telah menerima beberapa penghargaan internasional dan nasional, seperti Australia ASEAN Emerging Leaders, YSEALI Professional Fellow USA, Winner Indonesia Sociopreneur Challenge, Utusan Lingkungan Muda UNEP Bayer, Delegasi MISK Global Forum Arab Saudi dan ASHOKA Young Changemakers Awards.

Leave a Reply