JNK, Oktober 2020 –Saat ini pandemiK COVID-19 menyebabkan banyak sekali perubahan dan dampak di hampir semua sektor kehidupan, tak terkecuali di bidang ekonomi. Timbul pertanyaan, Bagaimana peran UMKM dalam menyokong kekuatan ekonomi nasional pada saat pandemi dan resesi ekonomi? serta Bagaimana proses/mekanisme stimulus UMKM dalam menghadapi resesi ekonomi? Oleh karena itu, Universitas Riau Cendekia sebagai UKM yang bergerak di bidang keilmuan yang ada di Universitas Riau bersama dengan MITI KM mengadakan webinar dengan tema “Efektifitas Stimulus UMKM dalam Menghadapi Resesi Ekonomi” yang dibawakan oleh Aditya Rangga Yogatama. Beliau merupakan Presidium Nasional FOSSEI 2008 – 2010 dan Perencana Ahli Muda, Sekretariat Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan International, Kementerian Perdagangan 2020.
Aditya menuturkan bahwasanya resesi ekonomi adalah penurunan pertumbuhan ekonomi riil selama dua kuartal secara berturut-turut (Diminishing GDP) yang disertai dengan peningkatan jumlah pengangguran. Selain itu, beliau juga menjelaskan akibat dari pandemik covid-19, perekonomian global diproyeksikan mengalami pertumbuhan minus 4,9% pada Tahun 2020, jauh lebih buruk dari pada selama krisis keuangan 2008-2009.
Di Indonesia, selain penanganan krisis kesehatan, pemerintah juga menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai respon atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau UMKM. Sedangkan untuk UMKM, program PEN diharapkan dapat memperpanjang napas UMKM dan meningkatkan kinerja UMKM yang berkontribusi pada perekonomian bangsa.
Dalam closing statementnya, beliau memberi pesan kepada generasi muda bahwasanya UMKM merupakan masa depan bangsa sehingga hendaknya generasi muda dapat mendirikan usaha dan lapangan kerja sebagai bentuk kontribusi yang baik bagi bangsa dan Negara.