You are currently viewing How to Get LoA in European Universities

How to Get LoA in European Universities

Materi :

Recognising yourself and Self-profiling

Know your plan, goals and started it!

  • Pentingnya menyiapkan diri sendiri dan mengatur perencanaan, menetapkan tujuan kita sebelum memutuskan studi ke luar negeri.
  • Setelah memahami tujuan, lalu memahami step by stepnya, apasaja persyaratan  yang dibutuhkan, baik itu berupa administrasi (Personal Statement, Letter of Reference, IELTS, etc) maupun pengembangan diri. Lalu start it! mulai
  • Self-profiling, Profil diri yang perlu dipersiapkan: 1) Mempertahankan IPK diatas 3.25 dan mengimprove kemampuan berbahasa inggris atau bahasa asing lainnya; 2) Memiliki prestasi, dengan berpartisipasi di beberapa kompetisi yang sejalan dengan jurusan yang ingin diambil. Contoh: research/writing-based competition akan sangat disukai sebab ini menjadi nilai plus bagi profil dirimu), 3) Tetap berhubungan baik dengan dosen/pembimbing saat di S1 dulu; 4) Terlibat di dalam organisasi mahasiswa (yang sejalan dengan jurusan/keilmuwan akan lebih baik); 5) Pastikan bahwa kamu memahami laporan magang saat S1, proyek desain pabrik ataupun projek penelitian skripsi/thesis mu.
  • Research Your Preffered Universities

Pahami terlebih dahulu, sebelum memulai studi S2, kamu ingin banyak belajar mata kuliah di kelas atau ingin yang banyak researchnya di lab. Hal ini penting, sebab kita harus menyesuaikan keinginan kita ini dengan ketersediaan Master by Research atau Master by Course (taught) di kampus tujuan kita. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah: Focus/research area di graduate school milik universitas tujuan, compulsory dan optional module yang ditawarkan, apakah kita cocok dengan mata kuliah yang ditawarkan di jurusan ataupun graduate school tsb?

Barulah masuk ke aspek pertimbangan lainnya seperti: global ranking, location, dan faculty and staff member, etc.

  • Beberapa dokumen penting yang harus dipersiapkan adalah: Academic CV, Bachelor’s Degree Certificate and Academic Record, Letter of Refference (surat rekomendasi), Personal Statement Essay atau Research Plan (menyesuaikan dengan permintaan graduate school di universitas yang dituju).

Mengenal Aturan Pembuatan CV

  • Kenali aturan pembuatan CV. Beberapa Kampus di Belanda mewajibkan applicant-nya untuk membuat CV menggunakan Europass.

Statement of Purpose (Motivation Letter)

  • Akan lebih baik jika melihat motivation letter berdasarkan referensi milik orang luar negeri, karena kita seharusnya mengikuti standard pembuatan SoP milik native people. Kita juga bisa meminta proofread dari beberapa teman di Indonesia agar dikoreksi terlebih dahulu (berkas SoP/Study Plan, dll) sebelum dikirimkan ke kampus tujuan.
  • Yang dikirim untuk mendapatkan LoA di European Universities : Academic CV, Statement of Purpose, Academic Transcript, IELTS, Letter of Sponsorship (LoS) jika sudah memiliki beasiswa.
  • Submit all documents: Bisa mendaftar pribadi atau melalui agen pendidikan. Jika mendaftar sendiri, besar kemungkinan kita harus membayar application fee. Namun lebih dianjurkan untuk menggunakan agen pendidikan sebagai pihak ketiga, seperti: IDP, IBEC, Sun Education, Euro Management ETC. Menariknya, beberapa kampus membebaskan admission fee untuk applicant yang mendaftar menggunakan agen-agen tsb. Adapun biaya mendaftar kampus (yang belum tentu diterima) adalah 1-2 jt rupiah atau 45 Euro atau 75 Dollar Australi.
  • Saat meng-apply kampus di inggris, sebaiknya menyiapkan beberapa personal statement yang berbeda.
  • Beda LoA Conditional dan Unconditional? LoA Conditional berarti kita diterima tetapi bersyarat. Ada beberapa dokumen yang perlu kita submit menyusul. Contohnya: akan diterima jika sudah mengupload sertifikat IELTS sesuai dengan band score yang diminta, meskipun sebenarnya pada saat itu IPK kita maupun dokumen lainnya sudah memenuhi prasyarat yang diminta. Kita juga diberi waktu untuk mengumpulkan syarat yg belum terpenuhi (contoh: tenggat waktu 2 bulan). Sedangkan Unconditional berarti telah diterima seluruhnya (tanpa syarat apapun lagi karena telah memenuhi seluruh prasyarat).
  • Sesi Q n A. Dijawab (A) oleh pemateri : Afham Kilmi.

From Valentina Febriani, Makassar

  • Q : 1) Berapa lama masa berlaku LoA sampai mendapat beasiswa? Jika belum dapat beasiswa juga, apakah bisa di blacklist?

        2) Dan bagaimana jika beasiswanya yang didapat terlebih daluhu? Berapa lama tenggang waktu yang diberikan untuk memperoleh LoA?

  • A : 1) Untuk LoA sendiri , kita juga diberi waktu untuk mengumpulkan syarat yg belum terpenuhi dengan tenggat waktu 2 bulan. Adapun perihal kasus blacklist di suatu universitas akibat tidak melanjutkan LoA sampai saat ini belum ada.

2) Tenggang waktu beasiswa untuk mendapatkan LoA adalah 1.5 tahun untuk LPDP. But, it’s depend on beasiswanya.

From  Alfico

Q: Bagaimana structure atau bagian-bagian personal statement yang benar?

A : Pertama dimulai dengan Introduction, dilanjutkan dengan membahas mengenai apa tujuan kita dalam waktu dekat ini (tentu saya mengaply di jurusan dan graduate school pd kampus tsb).

Paragraf selanjutnya Flashback, kontribusi kita mengenai bidang keilmuwan kita, pernah ikut lomba ilmiah, pengalaman organisasi, menghandle. STAR (situation, task, action, risk management), Paragraf ketiga, alasan kenapa pilih kampus dan jurusan. Fokus area di jurusan tersebut, yang membuat berbeda. Renewable energy dengan renewable energy, hanya ada di Birmingham. Mention jurnal yang kita tertarik. Paragraph empat, writing about your planning after graduation (Future plan) kita, petakan rencana 5 – 10 tahun mendatang, utamkan rencana yang realistis.

Contoh future plan yang realistis: Saya ingin menjadi researcher di lembaga ****, ingin bekerja di NGO, ingin menjadi CEO di start up yang akan saya dirikan. Intinya adalah apa-apa yang paling mungkin dikerjakan oleh kita di beberapa tahun mendatang setelah lulus dari universitas tsb.

From Anas

Q : Kira-kira berapa budget yang dikeluarkan jika menggunakan agen pendidikan?

A : Kebanyakan menggunakan agen itu gratis, karena mereka akan  mendapat uang dari kampus karena mengajukan diri kita. Jadi, cukup mendaftarkan berkas diri ke agen, IDP, Sun Edu semuanya Free. Jika tidak dapat free application fee, minimal biaya pengurusan LoA tsb semuanya gratis saat menggunakan agen.

Hanin

Q : 1) Saya berasal dari bidang studi pendidikan. Manakah yang lebih membantu antara pengalaman saya dibidang teaching/ volunteering ataukah lebih baik jika saya bekerja di bidang pendidikan?

2) Personal Statement apakah lebih baik jika saya browshing2 dulu ke google atau langsung approach dengan meminta contoh dari mahasiswa yang sedang studi dsna (kampus LN tujuan)?

A : 2) Saran saya, coba di Google dulu, Jika kita langsung meminta dikhawatirkan kita di cap malas membaca? Tindakan illiterate (tdk berpendidikan). Maka lebih baik jika kita perbanyak membaca dan membuat resume dengan style menulis kita pribadi utk membuat Personal Statement tsb.

1) Sebenarnya pengalaman di bidang manapun akan sangat membantu. Contoh, teman saya membuat Platform berupa volunteering and teaching untuk panti asuhan. Walaupun saat itu ieltsnya beliau masih kurang (misal diminta 7 dari kampus tujuan tetapi yang masih didapatkan masih 6.5), tetapi karena pengalaman volunteering teaching nya banyak maka bisa mendpaatkan Unconditional offer dari kampus LN tujuan.

Maya

Q: 1) Kalau IDP benarkah bisa gratis untuk apply ke univ manapun?

2) Bagaimana cara mendapatkan LoA jika belum punya scholarship?

3) Apakah organisasi akan diminta foto/sertifikatnya?

4) Jika dosen yg merekomendasi sangat dekat, apakah jadinya agak bias, karena dekat bukan krn kemampuan mhs (jadi kurang objektif)?

5) Kenapa kak Afham memilih mendaftar di Birmingham dibandingkan universitas eropa lainnya?

A : 1) semua applicant yg kerjasama dgn IDP di gratiskan (IDP). Namun catatan penting , TOP 10 universitas terbaik dunia, tidak punya agen, seperti UCL, OXFORD, jadi kita harus apply sendiri

  2) Ngga masalah belum punya scholarship (sebenarnya punya LoA ini lebih menyingkat perjalanan proses studi S2 kita). In case belum punya scholarship, bisa ditulis beasiswa apa yg ingin kita apply. Contoh: saat ini saya sedang persiapan beasiswa LPDP, Chevening, dan akan mendaftar menggunakan salah satu beasiswa tsb setelah berhasil lulus.

Note: LoA bisa mengajukan deferral, asalkan program mengadakan program penundaan tsb. Kalau tdk ada maka harus mendaftar kembali.

3) Organisasi fotonya tdk akan diminta, sebaiknya yg ada buktinya yg dicantumkan di motivation letter.

4) Yang diceritakan bukan kedekatan kita dengan dosen pemberi rekomendasi tersebut, melainkan adalah kemampuan kita, progress IPK, leadership kita di organisasi.

5) Kak afham lebih memilih Birmingham sebab kesesuaian dengan focus area dan optional module yg mau diambil. Selain itu juga mata kuliah di Birmingham juga sudah sesuai dibanding univ eropa lain.

From : Riska Afriana

Q: Skor penilaian mana yang lebih tinggi menurut pemberi beasiswa? Organisasi ataukah prestasi?

A: Tidak ada point khusus mana yg lebih superior, yang perlu di highlight adalah bagaimana kita mengemasnya dalam bentuk kontribusi kita. Seberapa mengesankan kita dalam menjelaskan kontribusi kita kepada para interviewer, serta jelaskan dampak dari karya yang dihasilkan, baik dampak positif ke masyarakat maupun prestasi yang diperoleh setelahnya.

From : Muhammad Rozali.

Q: Apakah boleh kita apply beaisiswa ke LN tanpa modal publikasi atau jurnal? dan apakah bisa mendapatkan LOA Conditional tanpa adanya jurnal internasional?

A: Publikasi jurnal tidak wajib. In case, saya jga hanya memiliki publikasi dalam bentuk proceeding. Seminimalnya adalah publikasi dari skripsi kita. Lihat lagi untuk S2 nya, apakah penelitiannya linear? Akan lebih baik jika bisa menyertakan publikasi yg linear dengan jurusan yang akan diambil saat S2 nanti. Untuk publikasi pendukung bisa menggunakan data yang lainnya, seperti menyertakan project bagi yang sudah bekerja. Intinya, jurnal bukan merupakan hal yang besar (utama) dalam hal ini.

From: Nadrah

Q: mengenai isi personal statement, bagaimana jika saya lebih banyak memiliki pengalaman volunteering yang tidak selaras, antara jurusan S1 dulu dengan jurusan S2 yang ingin diambil?

A:  Hal ini tidak masalah, dengan syarat kita membuatnya sbg aspek soft skill. highlight juga ia sebagai leadership skill, communication skill, ataupun kemampuan problem solving kita.

From: Rami.

Q: Saat daftar LPDP dikatakan bahwa harus punya daftar 3 univ yg dituju, Jika sudah daftar di ketiganya tapi  semuanya tidak berhasil mendapat LoA, lantas  bagaimana ya? 

A: Jika tidak diterima dari 3 univ tsb dengan masa 1.5 tahun yang ditentukan, maka dinyatakan GUGUR. Sesuai dengan syarat kebijakan LPDP 2019 (batch terakhir), tidak bisa meminta pindah kampus lagi.

Adapun kasusu penolakan LoA di suatu Universitas, kenapa bisa? Misal karena IELTS, maka bisa re-take ambil realtest lagi. Tapi kalau masalah nilai mata kuliah S1 ada yang ngga memenuhi syarat  untuk mendaftar kampus utk lanjut S2, maka ini berarti mutlak tidak bisa dapat LoA.

Note: Sebaiknya daftar kampus dulu, dapatkan LoA dulu meskipun masih yang Conditional.

Kelebihan dapat LoA dulu: Bisa dapat kloter PK duluan (kalau dapat beasiswa LPDP), tidak terlalu pusing lagi mendapatkan LOA.

Note : Expected graduation bisa digunakan jika ijazah belum keluar (tapi syaratnya minimal harus sudah selesai menulis skrispsi).

From:  Anisa Eka Yanti

Q: Apakah jika tidak ada prestasi lomba, apakah bisa diterima sebagai awardee LPDP?

A: Masih bisa banget. Prestasi “ada” atau “tidak” bukan faktor utama yg menentukan lolos atau tidak di beasiswa LPDP. Yang terpenting adalah terkait dengan apa yang sudah kita lakukan. Contoh: Teman kk afham tidak ada prestasi lomba satupun, tapi beliau berhasil membuat lembaga yang menaungi mahasiswa volunteer di daerah pedalaman Sulawesi. Dia meng-highlight point itu saat interview LPDP “appealing on this point” dan berhasil mendapatkan beasiswa.

From: Maya

Q: Boleh dijelaskan lagi mengenai by research and coursework?

A: S2 by research => studi S2 nantinya akan lebih banyak melakukan RISET, penelitian di laboratorium, dan pasti akan ada thesisnya (program full selama 2 tahun).

S2 by cousework => akan lebih banyak kuliah di kelas dan ngelabnya tidak banyak (untuk eksak), namun akan lebih banyak project nya. Syarat kelulusan : mini thesis atau project. Gelar (titlenya ) juga kemungkinan berbeda.

Contoh: Aussie and New Zealand. Applied linguistic : 1 tahun (by coursework). 1,5 (mix coursework dan mini thesis). 2 tahun (riset panjang dan thesis full).

From:  Sarah

Q: Kak, kalau beasiswa afirmasi LPDP apakah wajib utk dijadikan sasaran utama jenis beasiswa?  

A: Ketika teman-teman sudah dapat privilege afirmasi, maka daftar melalui afirmasi aja. Karena pilihan kampus banyak dan saingan lebih sedikit dibandingkan pendaftar beasiswa regular.

Contoh: Beasiswa LPDP afirmasi santri. Syarat: setelah tamat mau balik ke pondokan asal 2 th, utk mengembangkan pesantren mjd modern. 

Bidikmisi : merupakan penerima beasiswa bidikmisi saat studi S1 dulu.

Prasejahtera berprestasi, wajib punya prestasi minimal setingkat nasional dan memenuhi kualifikasi.

Beasiswa daerah 3T, berasal dari daerah kategori 3T dan harus meminta rekomendasi dari orang yang memiliki kepentingan di daerah tersebut, kepala suku, kepala daerah dll. Dan syarat lainnya adalah harus mau kembali dan mengembangkan daerah asalnya tsb.

Beasiswa PNS, Polri, setelah lulus harus kembali ke institusi nya lagi.

Beasiswa afirmasi Papua (daerah timur). Minta rekomendasi dari  kepala suku setempat. 

From: Asma Fauziah

Q: Bagaimana jika dalam persiapan beasiswa hanya focus persiapan bahasa saja, tanpa bekerja di bidang yg linear?

A: Walaupun kita sedang gap year demi persiapan bahasa, seharusnya juga waktu tersebut bisa kita selingi dengan kegiatan lain yang menunjang pengalaman kita untuk meng-apply S2. Kalau sudah terlanjur, yang perlu diketahui sebelum melamar beasiswa apapun kita harus berbaiki pengalaman dulu. Sebab semua beasiswa pasti mencari kandidat yang di dalam dirinya ada sesuatu yg berbeda dibanding pelamar pada umumnya. Caranya bagaimana biar bisa outstanding? Cari aktivitas apapun, join NGO, internship, volunteer. Intinya, jangan full prepare persiapan bahasa saja ya.

From: Dewi Nurlatifah

Q : Bagaimana menyiasati Universitas yang mensyaratkan jaminan pembiayaan diawal mendaftar?

A: Untuk kasus ini, Sweden contohnya, untuk merubah status LoA Conditional -> Unconditional, harus ada melampirkan “financial statement”, yang artinya kita harus menunggu dapat beasiswa yg memfunding dulu (Letter of Guarantee) baru bisa mendapat LoA Unconditional. 

Note: Jika pakai rekening pribadi, akan pakai uang kita pribadi sangat mahal utk kampus di Europe yang uang kuliah pertahunnya bisa mencapai 400 juta rupiah untuk mahasiswa asing.

Closing Statement:

“Perjalanan utk dapat beasiswa dan LoA, panjang dan terjal. Melelahkan dan menguras kantong. Disini teman2 harus memppunyai mental pejuang. LoA Hunters, kita tidak bisa bergantung sama satu atau dua beasiswa. Jangan patah semangat, tetap dipupuk semangatnya ya! Caranya gimana? Join kelas-kelas beasiswa, datang ke seminar offline, sehingga hal-hal ini yang membuat motivasi kita tetap terjaga. Niat, dokumen, profiling diri kita, hingga berhasil menjadikan diri kita layak untuk diluluskan baik dalam beasiswa ataupun kampus luar negeri”.

Leave a Reply