NOTULENSI DISKUSI ONLINE
Oleh: DEPT. BINA WILAYAH Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI)
Klaster Mahasiswa
***
Judul Materi : “KULIAH TAK GENTAR”
Pemateri : Andre Gusli
Moderator : Zulfan Idris S. Harahap
Pelaksanaan : Grup Whatsapp Diskusi Online by MITI KM
Banyak data menunjukkan bahwa masih banyak anak Indonesia yang tidak bisa berkuliah karena faktor ekonomi. Namun, kita tidak perlu takut dengan keadaan tersebut karena bagi yang berniat belajar pasti akan ada jalan-jalan terbuka untuk membantu kita. Meskipun taraf pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah, tetapi kita perlu bersyukur. Menurut data, setiap tahunnya jumlah bangku kuliah terus bertambah.
Tentu ini adalah sebuah masalah sebab seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa salah satu indikator sebuah Negara Maju adalah Negera yang memiliki sistem pendidikan yang baik dan maju pula. Sebagai seorang mahasiswa yang dijuluki agen perubahan, kita harus jeli dengan masalah ini.
Kita harus mulai dari mana?
- Memiliki Impian
Ketika hari ini kita sudah memiliki impian, silakan tulis impian-impian tersebut. Dan yakinlah bahwa tulisan-tulisan kita itu nantinya akan menjadi doa yang akan Allah wujudkan dengan kerja keras.
- Submit Beasiswa
Saat ini, informasi mengenai beasiswa sangat terbuka luas, khususnya beasiswa S1. Tinggal bagaimana kita bisa semaksimal mungkin mengambil serta memanfaatkan peluang-peluang tersebut.
- Bersiaplah untuk selalu berkontribusi
Yang harus kita pahami bahwa setiap platform beasiswa akan menanyakan sejauh mana kontribusi kita kepada masyarakat yang tentu saja berkaitan dengan fungsi kita sebagai agen perubahan.
Kalau gagal gimana?
- Jadikan gagal itu sebagai teman untuk belajar dan menempa diri menjadi pribadi yang lebih tegar. Orang-orang yang terus belajar dari kegagalan akan menjadi orang-orang yang luar biasa.
- Faktanya, tidak ada satupun orang sukses yang berhasil meraih kesuksesannya tanpa melewati fase kegagalan. Karena kegagalan merupakan gerbang menuju keberhasilan.
- Mencintai proses. Ketika saat ini kita melihat orang yang telah berhasil maka jangan hanya lihat hasilnya, tapi lihat juga bagaimana mereka melewati proses menuju keberhasilan tersebut. Maka mari cintai proses. Dan yang perlu kita pahami bahwa keberhasilan bukan merupakan tujuan, tapi keberhasilan adalah satu bagian dari perjalanan. Maka, jangan menjadi orang yang cepat puas pada satu pencapaian.
Bagaimana mindset yang harus kita bangun dalam menjalani hal-hal ini?
Mindset yang harus kita bangun adalah mindset yang terus tumbuh dan berkembang, dalam artian terus belajar. Bukan mindset yang berhenti hanya sampai pada satu hal, yang menyebabkan secara tidak langsung kita menganggap bahwa kemampuan kita terbatassampai di situ saja. Growth mindset bukan fix mindset.
Dalam hal terus belajar, kita bisa belajar dari sosok pak BJ Habibie. Beliau mengungkapkan meskipun kini telah berusia 80 tahun, tapi semangat belajarnya masih seperti usia 17 tahun.
Penutup
Berdasarkan penelitian dari seorang Professor Psikolog terkenal dunia, Angela Duckworth menyatakan bahwa:Orang-orang yang sukses bukan hadir hanya karena bakat, tapi lebih pada mereka yang memiliki tekad yang kuat, arah yang jelas dan kombinasi antara hasrat dan gairah serta kegigihan yang kuat yang disebut “Grit”.Bakat itu bisa ditemukan. Bakat itu bisa ada karena kita asah. Maka marilah jadi orang-orang yang terus berusaha, gigih, punya tekad kuat dan orang-orang yang pantang menyerah dalam mencapai tujuannya. Termasuk bagi kita mahasiswa, ayo kita buat planning untuk ke depannya, lalu bulatkan tekad serta usaha keras untuk mewujudkan impian-impian tersebut. Kegagalan pasti akan selalu ada. Tapi manusia tak pernah tahu takdir yang Allah gariskan untuk masa depannya. Maka dari itu tugas kita adalah berusaha dan senantiasa berdoa kepada Allah SWT untuk masa depan yang baik. Tentu saja juga dengan memaksimalkan ibadah kita kepada-Nya.
TANYA JAWAB
- Tri Wilyana Casuba – Universitas Sumatera Utara
Katanya, pendidikanlah yang dapat mengubah hidup seseorang. Tapi seperti yang kita lihat, ada juga beberapa orang sukses yang tak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Contohnya adalah Bob Sadino dan Cak Nun. Mengapa kita tidak mengikuti jejak mereka saja? Karena seperti yang pemateri katakan, jika kita fokus dan kerja keras maka kita bisa menggapai impian kita.
Jawaban:
Benar sekali bahwa pendidikan bisa mengubah hidup seseorang. Dan memang benar juga bahwa ada beberapa orang yang bisa berhasil tanpa menempuh jalur pendidikan. Tapi ketika kita bisa mengkombinasikan antara pendidikan dan usaha yang kita jalani tersebut kenapa tidak? Ada seorang pengusaha, ia pernah mengatakan bahwa persentasi orang yang berhasil tidak melalui jalur pendidikan itu lebih kecil dari pada orang yang berhasil dengan menempuh jalur pendidikan. Maka apabila kita bisa mengkombinasikan antara usaha dengan pendidikan, itu akan menjadi hal yang luar biasa.
- Suparman – Universitas Mataram
Bagaimana meningkatkan eksebilitas pendidikan Indonesia yang masih tergolong rendah?
Jawaban:
Salah satu caranya adalah dengan menyediakan beasiswa. Maka seminar-seminar tentang motivasi kuliah perlu dilaksanakan untuk berbagi informasi tentang dunia perkuliahan berikut beasiswanya kepada adik-adik yang sedang duduk di bangku SD, SMP dan SMA. Berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan minat literasi dan minat baca masyarakat juga bisa menjadi langkah awal untuk meningkatkan eksebilitas pendidikan di Indonesia. Jadi, perlu untuk membangun mindset kita agar jangan hanya berpikir tentang apa yang pemerintah berikan untuk pendidikan kita, tapi juga berpikir tentang sebagai orang yang terdidik, kontribusi apa yang dapat kita berikan untuk masyarakat.
- Man Afrizal – Universitas Bengkulu
Di dalam dunia perkuliahan tentu banyak perbedaan seperti perbedaan agama, bahasa, budaya dan sebagainya. Dan seringkali, perbedaan ini menimbulkan masalah. Mengapa terjadi demikian? Bukankah perbedaan-perbedaan tersebut bukan suatu masalah?
Jawaban:
Hal ini tergantung pada mindset kita sendiri. Di dalam bernegara juga sudah jelas bahwa semboyan negara kita adalah Bhineka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Maka sebagai seorang yang terdidik, kita perlu malu jika mempermasalahkan hal ini. Dalam Al-Qur’an juga sudah diterangkan bahwa kita diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa adalah untuk saling mengenal. Dan dalam hal beragama juga sudah diterangkan dalam Al-Qur’an bahwa “untukmu agamamu dan untukku agamaku”.
- Dian Partawijaya – Universitas Riau
Langkah kecil apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di daerah terpencil, seperti; banyak anak-anak yang tidak mampu dan berniat untuk melanjutkan pendidikan karena faktor ekonomi?
Selanjutnya, Bagaimana cara kita menyikapi orang tua yang menganggap pendidikan anaknya hanya sebatas di sekolah saja? Ia hanya mau membiayai pendidikan anaknya tapi tidak ikut serta mendidik anaknya ketika di rumah.
Jawaban:
Tugas mendidik bukan hanya tugas guru tapi juga tugas orang-orang yang terdidik. Salah satu usahanya seperti yang yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengedukasi di daerah-daerah terpencil sehingga masyarakat daerah tersebut termotivasi untuk terus belajar. Kita memang tidak bisa menjangkau semua wilayah di Indonesia dalam rangka memperbaiki problem pendidikan, tapi setidaknya daerah asal kita atau daerah sekitar kita bisa menjadi tempat kita untuk berkontribusi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Negeri ini.
Sesuai dengan tagline dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bahwa semua anak-anak adalah anak-anak kita. Maka dari itu, kita semua, baik orang tua, guru dan semua orang yang terdidik mempunyai kewajiban untuk berkolaborasi dalam membelajarkan atau mendidik anak-anak Indonesia.
- Winda Wira Ningsih – Universitas Riau
Bagaimana jika ada mahasiswa yang mendapatkan 3 beasiswa sekaligus dalam satu tahun? Bukankah dalam aturan hanya boleh menerima satu beasiswa saja dalam setahun?
Jawaban: Pada umumnya tidak bisa menerima 3 beasiswa dalam satu tahun. Karena platform beasiswa biasanya selektif melihat data calon penerima beasiswa dan memang di dalam form beasiswa ada syarat tidak boleh menerima beasiswa lain. Namun, ada juga beberapa beasiswa yang tidak mempermasalahkan jika calon penerima beasiswa telah mendapatkan beasiswa lain. Biasanya ini adalah beasiswa eksternal kampus yang memang tidak ada kerjasama dengan kampus.