Sabtu, 5 November 2022 Departemen Hubungan Luar Negeri MITI KM mengadakan Grand Closing SAC 2 (Special Abroad Camp 2) secara daring melalui platform Zoom. Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini mengangkat tema “Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali” yang mana terinspirasi pepatah Jepang “nana korobi yaoki” untuk memberikan insight dan memberikan motivasi daya juang para scholarship fighter. Serangkaian acara dimulai dari pembukaan, mendengarkan lagu Indonesia Raya, sambutan-sambutan, seremonial penutupan program SAC 2 hingga penyampaian materi dari dua narasumber: Siti Nuraeini, S. Pd. (Awardee LPDP University of York, Inggris) dan Bimo Bramantio, S. Pd. (Awardee LPDP Universitas Gadjah Mada).
Dalam kesempatan tersebut, Dwi Putri Ramadhani selaku ketua panitia SAC 2 menyampaikan kilas balik program SAC yang dimulai bulan Juli hingga November. Peserta dari alumni peserta MSC (MITI KM Scholarship Coaching) batch 1, 2, 3 diseleksi dengan beberapa syarat diantaranya sertifikat bahasa dan esai rencana studi untuk pemantapan persiapan khususnya beasiswa LPDP. Hasil seleksi ada dua puluh peserta terpilih dan dibagi dalam enam grup. Seiring keberjalanan program, dari dua puluh peserta, ada dua belas peserta lolos tes bakat skolastik, dan tujuh yang berhasil hingga tahap tes substansi. Panitia bekerjasama dengan mentor, fasilitator, menyediakan wadah serta membantu peserta dalam mempersiapkan tahapan seleksi. Hingga sampai menunggu pengumuman kelulusan LPDP di tanggal 11 November 2022, Ada dua peserta SAC batch 2 yang sudah mendapatkan beasiswa yakni Avelia Fairuz dengan beasiswa Indonesia Maju dan Wafdah lolos beasiswa di Universitas Internasional Islam Indonesia.
Ketua Umum dan Kepala Departemen HLN MITI KM menyampaikan apresiasi kepada segenap peserta, mentor, dan fasilitator dalam memberikan kontribusi pada program SAC batch 2. Azzam Muhammad Hafidz, Ketua Umum MITI KM, berharap kegiatan coaching dan pemantapan persiapan studi lanjut berupa program SAC ini berkelanjutan di batch berikutnya mengingat pentingnya untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas untuk berkontribusi bagi bangsa. Azzam menyampaikan seperti dalam pesan BJ Habibie “tidak ada yg bisa membangun bangsa kita sendiri selain bangsa kita sendiri”. Dalam kesempatan tersebut panitia juga memberikan fasilitas talkshow bersama dua narasumber tentang bagaimana makna sebuah kegagalan yang merupakan sebuah proses pembelajaran. Jika seseorang berhasil itu adalah momen bersyukur, namun jika belum berhasil maka akan menjadi pembelajaran. Kemudian memaknai sebuah konsistensi dengan ikhtiar/usaha, jujur dengan niat, berlatih kerja keras dan kerja cerdas serta mencari lingkungan yang mendukung.
Narasumber juga memberikan insight tentang Self reflection : a journey to grow up from failure. Narasumber menyampaikan pentingnya merefleksikan setiap keberhasilan atau kegagalan yang kita alami yakni mendapatkan perspektif baru, membantu untuk belajar dari kesalahan dan memperbaikinya, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri kita sendiri, mengetahui mana yg kita butuhkan ataupun tidak kita butuhkan. Grand closing yang didukung oleh media partner FSLDK Indonesia dan IMMPERTI (Ikatan Mahasiswa Muslim Pertanian Indonesia) berjalan lancar dan antusias dengan selingan ice breaking serta ditutup pada pukul 22.00 WIB.
Selaluu seru kalau pembahasan orang-orang yang berhasil kuliah diluar negeri, Kerreeeen
Semoga semangatnya nularr yaa