You are currently viewing Prestasi dan Kontribusi Pemuda Untuk Indonesia

Prestasi dan Kontribusi Pemuda Untuk Indonesia

NOTULENSI DISKUSI ONLINE BY MITI-KM

Oleh: Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Klaster Mahasiswa

           Bina Wilayah SUMBAGUT

***

Judul Materi     : Prestasi dan Kontribusi Pemuda Untuk Indonesia

Pemateri          : Firman Edi

Moderator       : Faradina Sourayya

Pelaksanaan     : Grup Whatsapp Diskusi Online by MITI KM

“PRESTASI DAN KONTRIBUSI PEMUDA UNTUK INDONESIA”

Prestasi. Prestasi adalah kemampuan memaksimalkan potensi diri untuk menghasilkan karya.Secara khusus, prestasi adalah bagaimana kita mampu memaksimalkan kesempatan dengan menghasilkan perubahan (diukur dari berbagai indikator). Prestasi tidak hanya soal juara, piala, dan piagam, bahkan perubahan yang dilakukan sekecil apapun baik pada diri sendiri atau lingkungan dalam konteks positif adalah prestasi.

Berbicara soal prestasi, terlebih dahulu kita harus bahas soal individu. Setiap individu memiliki potensi yang baik dan buruk dalam dirinya. Tergantung bagaimana cara seseorang memaksimalkan dan meminimalkan antara kedua bagian tersebut. Di dalam individu  juga ada yang disebut karakter. Secara singkat, karakter yang harus dimiliki seorang pemuda ada dua, sebagai berikut:

1. Karakter Akhlak

2. Karakter Kinerja

Akhlak akan menjadi pondasi kita dalam hidup.Akhlak mencakup nilai dan norma serta agama yang kita anut. Sangat penting bagi kita memegang teguh karakter akhlak ini agar kita sebagai pemuda bisa membentuk kepribadian berdasarkan nilai akhlak. Karakter kinerja juga sangat penting, apalagi untuk survive dibutuhkan setiap individu yang berkarakter kinerja bagus. Karakter kinerja ini akan membentuk skill atau kepakaran.

Setiap kita punya kapasitas yang berbeda. Artinya, kita punya keahlian yang berbeda-beda. Maka dari itu, kita tidak boleh membandingkan diri dengan orang lain secara absolut, karena setiap kita punya kapasitas yang berbeda-beda. Kemudian, tidak semua orang bisa memaksimalkan kapasitasnya. Ini yang berbahaya.Kemampuan memaksimalkan kapasitas disebut kapabilitas. Untuk mempunyai kapabilitas, terlebih dahulu kita harus tau tentang diri kita. Kita harus kenal dulu dengan diri kita. Setidaknya kita harus punya 3M sebagai modal awal untuk berprestasi, yaitu:

  1. Mengenal diri;
  2. Mengelola diri; dan
  3. Mengkaryakan diri.

3M ini sangat penting karena merupakan pondasi awal untuk kita bisa berkembang dan berproses. Ketika kita mengenal, mengelola, dan mengkaryakan diri, maka sebenarnya kita sudah meningkatkan kualitas diri.

Kontribusi. Kontribusi adalah memaksimalkan potensi untuk memberi dampak. Banyak orang berpendapat bahwa sebuah kontribusi haruslah sesuatu yang besar. Pemikiran semacam ini tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak tepat. Memang baguskalau punya kontribusi besar, tapi  suatu hal yang besar lazimnya dimulai dari hal kecil.

Untuk berkontibusi kita harus mulai dari hal yang sederhana tapi berdampak. Apakah selamanya kita berdampak ke hal yg kecil saja? Tentu saja tidam. Seharusnya, seiring berjalannya waktu kita punya dampak positif yang terus meningkat terhadap lingkungan sekitar kita dan tentunya untuk Indonesia.

Untuk maksimal dalam berkontibusi, kita harus bisa berkolaborasi. Untuk kuat berkolaborasi, kita harus bisa berkomunikasi. Untuk pandai dalam berkomunikasi, kita harus bisa bersosialisasi. Untuk bisa bersosialisasi kita harus mampu beradaptasi.

Sebagai pemuda harapan bangsa, kita harus sudah mulai berpikir bagaimana memberikan kontribusi yang positif untuk Indonesia, dimulai dari lingkungan terkecil. Begitu banyak hal dan banyak cara untuk kita berkontribusi. Dan berprestasi adalah salah satu jalan untuk memberikan kontribusi.

TANYA JAWAB

  1. Suparman – Universitas mataram

Pertanyaan:

Bagaimana caranya mengetahui potensi diri kita/mengenal bakat?

Jawaban:

Sejatinya yang paling tahu kita adalah kita sendiri.  Begitupun potensi diri kita tentu kita yang tahu. Untuk tahu bagaimana dan apa sebenarnya potensi diri kita, biasanya harus diidentifikasi dengan cara:

– Memperhatikan bidang yg sering dibicarakan dan dipikirkan;

– Memperhatikan hobi;

– Menanyakan nilai kepada org lain (misalnya kita hobi nulis, meminta koreksi dari pembaca adalah salah satu contoh); dan

– Mencoba membandingkan dengan org lain (untuk mengukur seberapa bisa kita melakukannya, lalu evaluasi).

  • Amalia – UIN Sumatera Utara

Pertanyaan:

Dalam Prestasi setidaknya kita harus memiliki 3M. Bagaimana cara mengenal, mengelola, dan mengkreasi diri?

Jawaban:

Mengenal diri sendiri berarti kita tahu apa potensi diri, kekuatan, dan kelemahan diri kita, maka mulailah dengan melakuan SWOT atas diri sendiri. Mengelola diri dilakukan ketika kita sudah dapat mengenal diri. Ketika kita sudah tahu apa kekuatan dan kelemahan kita, untuk tahapan ini kita butuh support system (misal : lingkungan yang mendukung dan fasilitas yang memadai).

Mengakaryakan diri adalah puncaknya, yaitu memaksimalkan seluruh kekuatan yang kita punya lalu memanfaatkan support system yang ada untuk menjadi sebuah karya atau perubahan yang positif.

  • Elvida Andriani – UBH

Pertanyaan:

Bagaimana jika salah satu dari 3M tidak dilaksanakan? Dan apakah 3M itu saling terikat?

Jawaban:3M ini saling berkaitan. Langkahnya dimulai dari yang pertama lalu lanjut kedua dan seterusnya. Artinya, kita perlu memaksimalkan setiap M yang ada guna meningkatkan kualitas diri kita secara kepribadian. Kalau tidak ada salah satu M diantaranya, kita akan kesulitan dalam meningkatkan kualitas diri, termasuk prestasi. Tidak mungkin mengkaryakan diri sendiri kalau tidak mengenalnya terlebih dahulu.

  • Rivana – UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pertanyaan:

Sebagai pemuda, tentunya kitaharus berprestasi dan punya kontribusi bagi masyarakat luas. Dalam hal berprestasi, tentunya setiap orang berkeinginan untuk bisa melanjutkan studi ke luar negeri. Lantas jika niat itu terhalang restu orang tua, apakah kita harus menurutinya atau tetap memperjuangkan mimpi tersebut?

Jawaban:

Dalam hal ini, coba fokuskan terlebih dahulu persiapan untuk lanjut studi, artinya harus ada progress yang baik agar bisa meyakinkan orang tua. Kemudian, coba kembali komunikasi keorang tua dengan pola yang berbeda dari sebelumnya dengan memperlihatkan progress persiapan kita untuk hal itu. Pahami apa yang disampaikan org tua lalu tanggapi dengan positif. Artinya pola komunikasi yang baik akan menghasilkan keputusan yang ideal.

  • Reta – Unand

Pertanyaan:

Jika kita memiliki minat ke 3 bidang berbeda dan berkeinginan untuk mengembangkannya dengan harapan bisa berprestasi & memberi kontribusi dengannya, apakah untuk memaksimalkan prestasi  dan kontribusi tersebut lebih baik memaksimalkan di 1 bidang saja dan berusaha untuk expert di 1 bidang tersebut, atau berusaha menjalankan ke 3nya sekaligus agar kita dapat terjun ke lebih banyak bidang untuk memberi kontribusi dan juga berprestasi?

Jawaban:

Untuk tahapan awal biasanya kita senang mengeksplorasi diri dengan berbagai bidang yang kita minati. Ini bagus, artinya kita harus mencari dimana potensi diri kita. Untuk tahap selanjutnya, dinamakan tahap pengembangan dibutuhkan kefokusan untuk beberapa bidang atau bidang tertentu, mulailah memilih prioritas. Artinya, kita boleh memilih satu yang paling prioritas. Dengan kata lain, kita dituntut pakar dalam satu hal, namun juga harus tau banyak hal.

Leave a Reply