You are currently viewing SHARING AND TALKING: Riset dan Kuliah di Turki

SHARING AND TALKING: Riset dan Kuliah di Turki

Pemateri : Juli Trisna Aisyah. S.T.

Waktu : Jumat, 24 April 2020

Tempat : Aplikasi Daring ZOOM

Ada 4 hal yang disampaikan oleh moderator yaitu tentang Persiapan keberangkatan; Awal-awal saat di Turki (Program Bahasa); Berkuliah dan Berorganisasi; Kerja – Part Time

Pertama: Persiapan Keberangkatan

Teman-teman keberangkatan itu ada banyak persiapannya, karena di Turki itu negara yang Asia-Eropa. Ada 4 musim di sana, berbeda dengan Indonesia. Jadi, kalau kalau ke Turki kita harus cek dulu di sana musim apa kemudian sesuaikan dengan perlengkapan yang harus dibawa. Misalnya musim dingin bawa jas hujan, payung, jaket khusus, sarung tangan, penutup telinga. Musim dingin biasa pada bulan Desember-Februari; musim gugurnya Februari-Mei; musim panasnya bulan Juni-Agustus. Selain itu liat juga visanya. Ada visa student dan visa travel. Untuk visa travel, bisa di akses secara online sekitar 75 dolar, hanya menunggu sekitar beberapa jam bisa jadi. Gak harus ke kedubes. Kalau hanya mengikuti konference yang agendanya sekitar seminggu atau 2 minggu baiknya pakai visa travel. Untuk visa student, ketika kita beli tiket cukup beli tiket pergi nya saja. Visa nya itu kita harus mengajukan ke dubes di Jakarta. Syaratnya itu ada LOA. Lalu kita beli tiket pesawat dan persiapkan administrasi lain seperti ijazah, ktp, dll. Nah, persiapan keberangkatan dalam hal administrasi adalah tentang visa, tiket pesawat, sewa Rumah, dan lain-lain.

Selanjutnya adalah pemilihan Universitas, untuk memilih kita harus kaitkan dengan kota lalu pilih universitasnya. Ada 3 jalur yaitu Mandiri, jalur beasiswa, dan jalur sponsor. Setelah kita Memilih Jurusan, Universitas, dan Kota maka kita bisa ke langkah selanjutnya yakni menghubungi PPI. Untuk mengetahui informasi-informasi tentang berkuliah dan tinggal di Turki, bisa melalui instagram PPI. 

Selain persiapan administrasi, dan pemilihan universitas, kita harus mengetahui potensi diri kita apakah introvert/extrovert, visual/audio/kinestetik. Bila kita tahu potensi diri, kedepannya akan berpengaruh banget sama bagaimana kita di sana. Persiapkan bahasa Turki sebaik mungkin juga.

Kedua: Ketika di Turki

Ketika sudah di Turki yang dibutuhkan itu adalah TOMER atau program bahasa Turki. Tomer itu ada 4 hal yakni: Writing, Speaking, Listening, dan Reading. Kita perlu beradaptasi, karena kita asing di  sana. Namun, banyak juga orang Indonesia yang belajar, bekerja, ada delin/ibu rumah tangga orang yang tinggal di Turki. Jadi, gak perlu khawatir kalau tinggal di Turki gak ada teman/keluarga.

Ketika program bahasa Turki, kita akan ketemu orang-orang asing. Pokoknya macam-macam, mereka karakternya terbuka, ada yang tertutup, keras, lembut, dll. Selain itu, kita juga harus beradaptasi dengan pelajar dan masyarakat yang ada di Turki. Nah, masyarakat Turki itu sangat terbuka dan baik. Kalau kita kebingungan mereka bisa langsung kasih bantuan yang totalitas/sampai selesai. Pada dasarnya merka itu suka menolong, ramah, cuman karena ada arus globalisasi, ada yang tertutup juga. Mereka senang ngobrol. Pada dasarnya mirip dengan Indonesia cuman ada yang berbeda. Mereka ada sisi privasinya. Sistem tempat tinggal disana ada asrama (dorm), apartemen dengan mahasiswa asing, dan apartemen dengan mahasiswa Indonesia.

Ketiga Berkuliah dan Berorganisasi

S1 di Turki hampir sama seperti di Indonesia: ada kelas, praktikum, presentasi, penugasan, UTS, UAS, proyek akhir lalu nilainya sesuai kesepakatan dosen. Segalanya sesuai dengan kebijakan dosen dan kesepakatan yang diambil kelas. Kebanyakan kuliah di turki itu tidak pakai presensi, mereka tidak peduliin presensi karena yang penting itu bisa ijian sudah cukup. Terkait boleh atau tidaknya telat itu tergantung dengan dosen. Rata-rata banyak yang masuk dari pintu belakang, jadi gak apa-apa telat asalkan tidak mengganggu pelajaran. Masing-masing dosen juga kasih penilaiannya berbeda-beda. Ada yang dari rata-rata, pokoknya macem-macem tergantung dosen. Terus kalau pingin ikut agenda riset juga ada, bisa bantu-bantu dosennya, ikut keprofesiannya. Untuk S2 dan S3 ada perkuliahan yang offline, dan banyak presentasinya. Materinya dikit tapi banyak ke presentasi. 

Bedanya dengan S1 di Indonesia, di Indonesia menerapkan skripsi sebagai tugas akhir, tetapi di Turki itu adanya proyek akhir. Penulisannya lebih ke arah laporan. Proyek akhirnya juga berdasarkan permasalahan yang ada di sini. Untuk  organisasi, di Turki ada organisasi yang menyampaikan aspirasi atau eksekutifnya tidak ada (tidak ada BEM). Di Turki  lebih banyak UKM yang keminat bakat. Karena SOP dan sistemnya sudah bagus. 

Keempat Bekerja Part TimeNah, ini ada part time, asalkan kita bisa bahasa Turki. Misalnya, jadi penjagatoko, tour guide, guru/pengajar bahasa Inggris karena mereka kurang familiar dengan Bahasa inggris, ada juga jadi babysitter, staff restoran, dll. Kalau jadi entrepreneur juga bisa.

This Post Has One Comment

  1. Novi

    Hallo mba, mau tanya.
    Semua pelajar di Turkey apakah di legalkan mencari kerja part time atau harus sembunyi sembunyi ya?

Leave a Reply